Sabtu, 02 Juli 2011


POLA SINERGITAS ANTARA PEMERINTAH BISNIS DAN MASYARAKAT: DALAM PENYELENGARAAN DAN PENGUNAAN MENARA TELEKOMUNIKASI DI KABUPATEN NGAWI

Ana Jauharul Islam (0910310009) Kelas F
Fia Publik, Universitas Brawijaya Malang
Blog: Chicha14.blogspot.com

ABSTRAK
Dunia sosial berdiri di atas tiga pilar utama, yang satu sama lain saling mempengaruhi dan ikut mewarnai setiap bentuk sistem sosial yang hidup dalam masyarakat, termasuk mengenai sarana untuk mempermudah mengunakan teknologi. Ketiga pilar tersebut adalah pemerintah, pasar, dan komunitas. Secara sederhana ketiganya mewakili kekuatan politik, ekonomi, dan sosial yang selalu eksis dalam setiap kelompok masyarakat. Kinerja para aktor dalam membuat kebijakan dipengaruhi oleh ketiga kekuatan tersebut, yang dapat menjadi faktor pendorong maupun penghambat bagi pengembangan teknologi. Tulisan ini merupakan review yang menggunakan pendekatan secara konseptual. Pemahaman terhadap aspek ini sangat penting sebagai dasar untuk mempelajari berbagai faktor penjelas untuk menerangkan kapasitias pengembangan suatu sistem pengaruh kebijakan yang dibuat oleh para aktor.
Kata kunci : pemerintah, pasar, komunitas.

LATAR BELAKANG
Struktur Organisasi Satuan Kerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dengan mendasar Pasal 5 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 8 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. Dan mendasar Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2008, tentang Tugas, Fungsi dan Kewenangan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi. Sesuai PP no 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan, maka mendasar kewenangan tersebut, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi melakukan Investigasi khususnya di Bidang Komunikasi dan Informatika, lebih khusus lagi di Sub Bidang Telekomunikasi.
Mengingat pertumbuhan penduduk sinergis dengan kebutuhannya yang semakin meningkat, mengakibatkan kebutuhan di bidang Komunikasi dan Informatika khususnya sub bidang telekomunikasi juga semakin meningkat. Alat komunikasi bukan dianggap sebagai barang mewah lagi namun sudah merupakan alat pemenuhan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh semua lapisan masyarakat. Sarana telekomunikasi merupakan alat komunikasi yang akan “memperpendek jarak” dan mempermudah kedua belah pihak tersebut dalam melakukan seatu aktifitas dan atau kegiatan.
Alat Komunikasi seperti : telepon (HP, potable di rumah), radio, dan komputer merupakan salah satu sarana komunikasi yang efektif digunakan oleh masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan, masyarakat semakin mempermudah untuk berkomunikasi serta mencari mengakses informasi tanpa batas.
Keberadaan sarana telekomunikasi di hampir seluruh wilayah Kabupaten Ngawi tersebar di semua Kecamatan mempunyai beberapa mafaat bagi masyarakat antara lain :
 Tersedianya Menara BTS dan sejenisnya yang dibangun investor dan digunakan oleh operator Celluler, akan menghilangkan adanya blank spot.
 Tersedianya warung internet dan atau adanya internet servis provider juga mempermudah dan mempercepat masyarakat untuk mengakses informasi.
 Tersedianya fasilitas jaringan tersebut bagi masyarakat yang belum mempunyai jaringan komunikasi seperti telepon rumah bias menggunakan telepon Celluler, sehingga memperoleh kemudahan untuk berkomunikasi.
 Menarik investasi swasta yang berarti menggairahkan kegiatan perekonomian
Dengan adanya kebijakan tersebut maka sekarang pendirian Menara telekomunikasi dan sejenis telah menjamur, bahkan sampai pelosok desa. Namun demikian , saat sekarang ini dirasakan oleh sebagaian masyarakat bahwa layanan telekomunikasi belum maksimal, kepuasan konsumen terhadap pelayana telekomunikasi.masih banyak keluhan dari konsumen terhadap signal dan lainnya. Sehingga masih banyak menara telekomunikasi dan warnet serta radio yang belum mentaati regulasi yang telah ditetapkan. Selain itu juga makin menjamurnya pembangunan menara telekomunikasi yang kurang terkendali menyebabkan terkadinya hutan besi atau menara di suatu kota, tentunya akan membuat kurangnya keindahan lingkungan, serta rawan gangguan lingkungan. Sehingga perlu adanya penataan ruang menara telekomunikasi di kabupaten Ngawi yang out put nya berupa rencana Peraturan Bupati tentang Penataan , Penggunaan menara secara terpadu.

ANALISIS TEORITIS
A. Pemerintah
Orientasi utama kelembagaan pemerintah adalah untuk melayani rakyat (dan sekaligus penguasa), tergantung kepada corak pemerintahannya. Pemerintahan yang demokratis sangat melayani rakyatnya, namun yang bercorak otokratis mengandung pengabdian kepada penguasanya. Struktur kekuasaannya yang monopolis menjadikan demokrasi merupakan sesuatu yang harus diperjuangkan. dalam hal ini maka:
Peranan Pemerintah:
Dalam permasalahan ini tindakan pemerintah sangat mutlak diperlukan maksudnya disini pemerintah, karena ia merupakan salah satu aktor yang pertama dalam menentukan kebijakan tersebut maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah pertama berkaitan dengan semakin pesatnya informasi komunikasi dan tekhnologi sehingga masyarakat sangat memerlukan kemudahan bagaimana mengunakan sarana komunikasi dengan mudah. dan didalam hal ini peran pemerintah sudah sangat jelas, yakni menerbitkan regulasi, yaitu Peraturan Daerah tentang Retribusi Pengendalian menara telekomunikasi, maksudnya disini sudah sangat jelas bahwa pemerintah sudah memberikan atau melegalkan dengan memberikan kemudahan ijin untuk membangun sarana telekomunikasi. namun hal tersebut juga masih belum sepenuhnya dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, karena bahwa kebijakan pengunaan alat komunikasi. tersebut sangat terbatas aksesnya untuk masyarakat didesa selain itu masih banyak keluhan dari konsumen terhadap signal dan lainnya. Sehingga masih banyak menara telekomunikasi dan warnet serta radio yang belum mentaati regulasi yang telah ditetapkan. untu itulah disini diperlukan bagaimana peran pemerintah misalnya dengan menambah banyak atau luas zona untuk penempatan menara telekomuniasi tujuannya sangat jelas disini bawasanya haltersebut digunakan untuk lebih menjangkau daerah-daerah yang ada dipelosok desa, sehingga nantinya mereka juga bisa menikmati hasil kebijakan yang dibuat oleh pemerintah ataupun dapat merasakan bagaimana perkembangan teknologi yang ada saat ini dan tidak hanya menjadi penonton saja.
B. Pasar
Menurut Heilbroner (1982), pasar merupakan lembaga yang tujuan dan cara kerjanya paling jelas. Tujuan pokok pasar adalah mencari laba (profit). Karena itu, seluruh komponen di dalamnya harus melakukan efisiensi secara maksimum, agar aturan kerjanya tercapai, yaitu memperoleh laba yang setinggi-tingginya. Secara konseptual, pasar merupakan kelembagaan yang otonom. Dalam bentuknya yang ideal, maka mekanisme pasar diyakini akan mampu mengatasi persoalan-persoalan ekonomi dengan pengawasan politik dan sosial yang minimal dari pemerintah dan komunitas. dalam hal ini maka:
Peran Pasar:
Pasar atau yang lebih kita kenal dalam hal ini adalah pebisnis atau pihak swasta yang merupakan aktor yang lebih berfungsi disini sebagai pelaksana program yang dilakukan oleh pemerintah, dalam kasusu diatas bagaimana hal tersebut menyangkut penyediaan layanan komunikasi oleh masyarakat, sehingga disini sangat jelas bawasanya swasta juga seringali menyediakan layanan komunikasi untuk masyarakat, dan sangat jelas peranannya bagaimana mereka dituntun untuk memberikan pelayanan yang sangat memuaskan, seperti misalnya yang dalam hal ini adalah dengan mengambil alih proyek pembangunan menara telekomunikasi yang di anjuran oleh pemerintah ini terlihat dengan adanya Tersedianya Menara BTS dan sejenisnya yang dibangun investor dan digunakan oleh operator Celluler, akan menghilangkan adanya blank spot, serta Tersedianya warung internet dan atau adanya internet servis provider juga mempermudah dan mempercepat masyarakat untuk mengakses informasi, Tersedianya fasilitas jaringan tersebut bagi masyarakat yang belum mempunyai jaringan komunikasi seperti telepon rumah bias menggunakan telepon Celluler, sehingga memperoleh kemudahan untuk berkomunikasi, disini sangat jelas bawasanya disini bahwa para swasta melalui insvestornya berusaha menupayaan pembangunan menara telekomunikasi, selain itu mereka juga menanamkan modalnya melalui penyediaan warung internet (WARNET), dibeberapa wilayah terutama didesa selain untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat, disini tujuannya juga sangat jelas bahwa mereka juga ingin memperoleh keuntungan oleh adanya program dari pemerintah tersebut, sehingga mereka berupaya untuk bagaimana membuat pelayanan yang memuasan agar masyarakat dapat menerima keberadaannya sebagai pelaksana program kebijakan pemerintah namun yang harus dicatat disini adalah bagaimana para swasta unuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan tidak hanya untuk mendapatkan laba.
C. Komunitas
Komunitas umumnya dipandang sebagai bentuk kelembagaan yang paling alamiah dan universal. Ia menjadi kelembagaan yang pertama dibentuk pada masyarakat manapun, dan tidak akan kehilangan eksistensinya. Orientasi utama terbentuknya kelembagaan komunitas adalah kepada pemenuhan kebutuhan hidup secara komunal. Dalam masyarakat komunitas, struktur sosial, yaitu sistem hak dan kewajiban, digariskan dalam sistem kekerabatan. Anggota keluarga, mulai dari keluarga batih, keluarga luas (extended family), sampai kepada sentimen etnik menjadi sandaran socio-economic security (Syahyuti, 2002). dalam hal ini maka:
Peran Komunitas masyarakat:
Aktor terakhir disini adalah komunitas atau yang lebih kita kenal dengan masyarakat yang sekaligus sebagai penikmat atau penerima sekaligus sebagai pengawas program dari pemerintah disini sangat jelas bagaimana masyarakat menginginkan suatu emudahan dalam pengunaan sarana teknologi informasi secara cepat, mudah dan murah oleh arena itu dalam hal ini masyarakat dituntut untuk bagaimana membuat nyaman program yang dibuat oleh pemerintah dan yang dijalankan oleh swasta maksudnya disini masyarakat tidak hanya mendukung saja tetapi juga bagaimana mengunakan sarana yang sudah diberikan dengan sebaik-baiknya. hal ini terlihat dari adanya pengunaan Alat Komunikasi seperti : telepon (HP, potable di rumah), radio, dan komputer merupakan salah satu sarana komunikasi yang efektif digunakan oleh masyarakat, sehinga disini jelas bagaimana pola sinergitas antara ketiga aktor tersebut ( pemerintah, swasta, masyarakt) untuk bagaimana membuat suatu terobisan atau kebijakan dalam hubungannya dengan pengunaan sarana telekomunikasi, selain itu masyarakat juga harus ikut menjaga hal tersebut karena biasanya ada oknum-oknum masyarakat tertentu yang tidak mentaati peraturan atau bahkan cenderung ingin memperoleh keuntungannya sendiri misalnya dengan merusak menara telekomunikasi untuk kemudian dijual , mendirikan menara telekomunikasi seenaknya saja karena hal ini walaupun sudah di legalkan tetapi juga bagaimana dalam menjalankannya juga mentaati segala peraturan dan yang paling penting adalah bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan yang ada disekitarnya karena kalau tidak maka diberbagai pelosok desa yang biasanya penuh dengan hutan tanaman yang hijau maka akan penuh seperti hutan besi yang hitam, oleh karena itulah peran masyarakat disini selain untuk mendukung dan menikmati program dari pemerintah dan yang telah disediakan oleh swasta juga untuk bagaimana menjaganya agar tetap bisa digunakan sampai anak cucu mereka.
Setelah melihat berbagai analisis permasalahan diatas maka dapat saya terapkan melaui:
a) Teori N/A (Need of Acviement)
Bahwa Negara dikatakan maju atau berkembang dikarenakan faktor kebutuhan atau dorongan untuk berprestasi maksudya disini adalah jelas bahwa masyarakat melalui pemerintah berusaha untuk bagaimana membuat suatu kebijakan yang cerdas untuk bagaimana membuat terobosan baru dengan adanya perkembangan sarana tekhnologi informasi yaitu dengan membuat menara telekomunikasi agar masyarakat dapat lebih mudah untuk mengunakan teknologi, hal itu terlihat dari pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan program pembangunan untuk membuka total sarana telekomunikasi tersebut agar bisa menjangkau semua wilayah dan seluruh lapisan masyarakat. Salah satu upaya untuk memperluas jaringan komunikasi adalah dengan memberikan kemudahan ijin untuk membangun sarana telekomunikasi, dan salah satu tujuan utama dari pemerintah disini sangat jelas selain untuk mempermudah akses informasi dan pengunaan teknologi juga bagaiman untuk membuat perubahan pada masyarakatnya agar tidak tertingal dalam hal pengunaan teknologi demi kemajuan daerahnya juga.
b) Teori F.W Rostow (5 Tahap Pembagunan)
• Masyarakat Tradisional
• Masyarakat Pra Kondisi Tinggal Landas
• Masyarakat Lepas Landas
• Masyarakat Bergerak kedewasaan
• Masyarakat Hight Consumption
Maksudnya jika kita melihat pada konsep teori diatas makamenurut saya lebih tepat ntuk mengkaitkannya dengan konsep teori yang ketiga yang dikemukakan oleh Rostow yaitu:
 Masyarakat Lepas Landas
Masyarakat ini sudah mulai muncul pemikiran untuk investasi, dari Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari penanaman investasi Negara maju atau dari hasil pembangunan. Maksudya, disini jelas bahwa masyarakat didaerah ngawi sudah dapat dikategorikan sebagai masyaraat lepas landas. Karena mereka sudah mulai memanfaatkan pembangunan terutama pada aspek tekhnologi yang dibuat oleh pemerintah dan di jalankan programnya oleh para investor swasta hal itu, terlihat dari bagaimana masyarakat memanfaatkannya dengan pendirian WARNET (Warung Internet) didesa mereka Masing-masing untuk kemudian memperoleh keuntungan atau bahkan ada yang dijadikan sebagai mata pencaharian mereka. dari pernyataan tersebut jelas adanya pemanfaatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh modal yang mereka gunakan untuk mata pencaharian.
c) Teori Dependen (Ketergantungan)
Yaitu Faktor-faktor yang menyebabkan suatu Negara tersebut menjadi miskin atau sejahtera dikarenakan faktor dari luar. Maksudnya disini sangat jelas bahwa pemerintah melakukan sebuah kebijakan pelegalan ijin pendirian sarana teknologi informasi, dengan tujuan yang sangat jelas bagaimana masyarakat dapat mengimbangi adanya kemajuan teknologi yang terjadi didaerah lainnya. Ataupun diluar Negara mereka, hal ini juga terlihat oleh kebutuhan di bidang Komunikasi dan Informatika khususnya sub bidang telekomunikasi juga semakin meningkat. Alat komunikasi bukan dianggap sebagai barang mewah lagi namun sudah merupakan alat pemenuhan kebutuhan yang sangat diperlukan oleh semua lapisan masyarakat. Sarana telekomunikasi merupakan alat komunikasi yang akan “memperpendek jarak” dan mempermudah kedua belah pihak tersebut dalam melakukan seatu aktifitas dan atau kegiatan. dan dalah hal ini khususnya pada masyarakat didaerah ngawi pemerintah daerah mereka sudah bagaimana memikirkan kesejahteraan mereka melalui pengadopsian pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi ( IPTEK) yang berkembang diluar daerah mereka sehingga memacu mereka untuk membuat sebuah terobosan kebijakan yang dapat menggimbangi kemajuan teknolog,i agar masyarakat kedepanya dapat memanfaatan teknologi tersebut untuk kesejahteraan hidup mereka.




KESIMPULAN

Dengan Peraturan Daerah Retribusi Pengendalian menara telekomunikasi yang diberlakukan di Kabupaten Ngawi, akan membawa harapan win win solution antara Pemerintah Dunia usaha dan Masyarakat.Lebih specific pemanfaatan ruang benar-benar sesuai dengan harapan, memenuhi aspek tata ruang, keamanan, lingkungan dan kepentingan umum. Sehingga perkembangan teknologi telekomunikasi bias berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.





DAFTAR PUSTAKA

 Budiman, Arief, 1996, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
 http://humas.ngawikab.go.id/, diakses 28 April 2011
 http://www.arifast.com/sarasehan-kelompok-informasi-masyarakat-kim-di-ngawi/, diakses 28 April 2011

Tugas Akhir Semester Kebijakan Publik

KEBIJAKAN PERTANIAN ORGANIK LOKAL : JARINGAN PASAR ORGANIK DI MEKSIKO
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah:Kebijakan Publik
Dosen Pembimbing: Drs. Dwi Sulistiyo, M.PA
oleh: Ana Jauharul Islam
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Meksiko (bahasa Spanyol: Estados Unidos Mexicanos atau México) adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Utara, berbatasan dengan Amerika Serikat, Guatemala dan Belize di sebelah tenggara, Samudra Pasifik di barat, dan Teluk Meksiko dan Laut Karibia di sebelah timur. Ia merupakan negara terbesar ketiga di Amerika Latin dan juga negara yang paling banyak berbahasa Spanyol. Nama negara ini diambil dari nama ibu kotanya, yang berasal dari nama ibu kota kuno Aztec yaitu Mexico-Tenochtitlan. Mexi ialah sebagian nama Mexitli, yaitu nama dewa perang, sedangkan co bermakna 'tempat' dan ca bererti 'orang'.
Topografi Meksiko terdiri dari jajaran pegunungan, di antaranya Sierra Madre Occidental di bagian barat, Sierra Madre Oriental di timur, Cordillera Neovolcánica di tengah, dan Sierra Madre del Sur di selatan; dataran rendah kebanyakan sepanjang pesisir dan di Semenanjung Yucatan. Pedalaman negeri berplato tinggi. Aktivitas seismik relatif tinggi.
Hanya sedikit sungai yang bisa dilayari. Kebanyakan sungai pendek dan mengalir dari jajaran pegunungan ke pesisir.Iklim Meksiko bervariasi besar dari perpanjangan utara-selatan dan bervariasi di daratan tinggi. Sebagian besar negeri memiliki dua musim: hujan (Juni-September) dan panas (Oktober-April). Umumnya curah hujan rendah di pedalaman dan utara. Curah hujan berlimpah di pesisir timur, di selatan, dan di Semenanjung Yucatan.
Sejak Perang Dunia II, negara ini telah mengubah tumpuan dari ekonomi berdasarkan pertanian kepada ekonomi pertambangan. Meksiko kaya dengan minyak bumi dan pada satu ketika merupakan negara terbesar ke-10 penghasil minyak bumi di dunia. Di samping itu, negara ini merupakan pengekspor perak yang terpenting di dunia. Antara dasawarsa 1940-an dan 1980-an negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat tetapi ia ambruk akibat pinjaman yang berlebihan. Pada tahun 1980-an, negara ini dilanda inflasi. Tetapi ia kembali pulih pada 1990, saat menyertai NAFTA.
Kini, pemerintah Meksiko yang baru telah mengalihkan tumpuan dari minyak bumi kepada industri ringan dan ekspor pula. Selain itu, sektor pariwisata telah menjadi sumber ekonomi yang semakin penting. Pakar bahasa telah mengenal pasti 12 bahasa Meksiko yang utama, lebih empat puluh kelompok bahasa yang kecil, dan lebih sembilan puluh bahasa individu. Hampir 23% orang aslinya bertutur dalam bahasa Náhuatl, yaitu bahasa kaum Aztec yang dituturkan di lima belas negara bagian di sini. Di samping itu, bahasa penduduk asli yang lain termasuk bahasa Maya (dituturkan oleh 14% orang Indian dan digunakan dari Semenanjung Yucatan bagian tenggara ke Chiapas); Zapotec (dituturkan oleh 7% kaum Indian dan digunakan secara meluas di timur bagian Oaxaca); Mixtec (juga dituturkan oleh 7% kelompok Indian dan merupakan bahasa utama di Oaxaca dan Guerrero); Otomí (dituturkan oleh 5% kaum Indian dan digunakan di Meksiko tengah, terutamanya di negara bagian México, Hidalgo, dan Querétaro); Tzeltal (dituturkan oleh hampir 5% kaum Indian dan digunakan di Chiapas); dan Tzotzil (dituturkan oleh hampir 4% kaum Indian dan juga digunakan di Chiapas).
Oaxaca merupakan negeri yang mempunyai banyak bahasa yang paling banyak, dengan dua belas bahasa Indian yang berlainan dituturkan di sini. Meksiko adalah negara terkemuka di dunia sebagai untuk jumlah peternakan organik, dan peringkat kelima sebagai untuk volume hasil produk semacam ini, menurut situs Ecoalimenta, yang melaporkan data yang dirilis oleh Blanca Villarello Landa, sekretaris jenderal untuk Pemasaran dan Promosi Ekspor Departemen Pertanian Meksiko, peternakan, Perikanan Pembangunan Pedesaan, dan Makanan.
Permukaan dikhususkan untuk budidaya organik merupakan 2,3 persen dari 21,7 juta hektar tanah pertanian di Meksiko, seperti dilansir AS Organik Konsumen Associaton (www.organicconsumers.org) dan Villarello dikonfirmasi pada upacara pembukaan pameran Orgánicos Expo.
Seperti yang terjadi di Negara-negara lain seperti Spanyol, sebagian dari hasil organik Meksiko diekspor ke pasar organik dikembangkan (Eropa dan Amerika Serikat).. Meksiko ekspor 90% dari produksi keseluruhan organik.. Produk yang paling dipasarkan mencakup kopi, wijen, kembang sepatu dan nopal, sementara perusahaan yang memproduksi terbesar adalah Chiapas, Oaxaca, Querétaro, Guerrero, Tabasco, Sinaloa, Michoacán dan Jalisco.
Menurut sekretaris umum, salah satu poin yang kuat produk organik Meksiko 'adalah bahwa mereka memenuhi standar keamanan tetap dan mereka tumbuh sejalan dengan metode pelestarian lingkungan. Negara-negara utama mengkonsumsi produk organik termasuk Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, Swiss, Swedia, Denmark, Austria dan Amerika Serikat, dan ekspor ke Negara tersebut menghasilkan pendapatan ekonomi sekitar 70 juta euro pada Meksiko.
Pertanian organik saat ini mengalami perkembangan yang pesat di seluruh dunia. Diperkirakan saat ini ada lebih dari 26 juta ha lahan pertanian yang di kelola dengan sistem pertanian organik. Luas lahan pertanian organik ini menunjukkan adanya pertambahan seluas 2 juta ha di bandingkan tahun 2004.
peringkat negara dengan lahan pertanian organik yang paling luas adalah Australia dengan total luas 11, 3 juta ha disusul Argentina 3 juta ha dan Italia, 1,2 juta ha. Namun persentase tertinggi luas lahan pertanian organik dibandingkan dengan luas total lahan pertanian seluruhnya diduduki oleh Austria, Swiss dan negara-negara Skandinavia. Di Swiss sendiri lebih dari 10 persen lahan pertaniannya dikelola dengan sistem pertanian organik.
Dari segi produksi dan pemasaran negara-negara Amerika Utara meningkat pesat. Amerika Serikat sendiri menduduki peringkat teratas di sana dan berada pada posisi keempat terbesar di dunia. Produk organik digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Antara tahun 1992 -1997 saja luas lahan pertanian organik di Negara ini meningkat dua kali lipat sampai lebih dari 1,3 juta acre atau kurang lebih 526.500 ha. Pada tahun 2001 lahan pertanian organik produktif mencapai 2,3 juta acre (931.500 ha) walaupun hanya mewakili 0,3 persen lahan pertanian dan 0,2 persen.
Kanada, salah satu negara di Amerika Utara, sendiri terus meningkatkan produk organiknya terutama biji-bijian. Selain itu negara ini juga memusatkan perhatian pada buah-buahan dan sayuran sebagai produk utama pertanian organik. Kebanyakan produk organik diekspor terutama ke AS. Di Mexico sendiri saat ini kuang lebih sudah ada 35.000 lahan pertanian skala kecil yang mengusahakan kopi, pisang, jeruk, kacang tanah, strawberry dan tanaman lain yang dikelola dengan sistem pertanian organik. Kebanyakan dari pertanian organik ini dikerjakan berdasarkan kontrak kerja dengan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat.
Di Amerika Selatan (Negara-negara Amerika Latin) terus meningkat di mana hasilnya terutama ditujukan untuk pasar ekpor. Salah satu motivasi atau pendorong berkembangnya pertanian organik adalah karena pengalaman buruk dari pengembangan tanaman hasil rekayasa genetika (Genetically Modified Crops) di mada ada ancaman kontaminasi lahan pertanian dan pasokan benih pertanian. Argentina sebagai negara penghasil produk dari tanaman hasil rekayasa genetika (GM) terbesar kedua di dunia juga adalah negara terdepan dalam urusan pengembangan pertanian organik di Amerika Latin.
Argentina sendiri telah mengeluarkan peraturan nasional berdasarkan standar IFOAM (International Federation of Organik Agriculture Movement) atau Federasi Internasional Pergerakan Pertanian Organik dan Standar Eropa. Argentina juga merupakan perintis pengembangan peraturan peternakan organik. Oleh karena itulah dalam menangapi permintaan akan produk pertanian yang semakin meningkat ditingkat global saat ini pemerintah meksiko berusaha untuk lebih memprioritaskan pengembangan produk pertaniannya melalui jaringan pertanian organik lokal.
Selain itu beberapa hal yang mendasari beberapa hal tersebut adalah Ekonomi Mexico telah menjadi terbuka sejak tahun 1980 saat menjadi anggota GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) dan diperparah lagi keadaannya dengan masuknya Mexico menjadi anggota NAFTA (North American Free Trade Agreement ) sejak 1994. Sejak keran impor dibuka lebar-lebar sesuai tuntutan NAFTA maka pasar Mexico dibanjiri 44 juta ton jagung asal Amerika jenis ‘maiz mejorado’ yang disubsidi habis-habisan oleh Amerika Serikat. Tidak ada kamusnya jagung lokal jenis ‘maiz criollo’ mampu bersaing dengan jagung impor ini.
Sudah harganya relatif murah kualitasnyapun jauh lebih baik. Jagung GM (Genetically Modified) atau hasil rekayasa genetik ini membuat jagung lokal yang sudah dibudidaya selama 5000 tahun ini bukan sekedar bonyok tetapi benar-benar knock out. Petani gurem dan skala kecil-menengah Mexico tidak mampu bertahan melawan hantaman jagung jenis unggul hasil rekayasa bisnis raksasa dunia Monsanto. Para petani kecil juga kewalahan karena jagung GM ini membutuhkan pupuk kimia dan pestisida – yang celakanya keduanya juga dihasilkan oleh Monsanto, dan Du Pont. Lebih celakanya lagi, lahan yang sudah ditanami dengan jagung GM dan diberi pupuk kimia serta pestisida ini tanahnya menjadi sangat rusak. Kerusakan tanah ini baru dapat dipulihkan kembali setelah masa 10 sampai 15 tahun ke kondisi awalnya.
Dari penduduk pedesaan yang hanya 25% dari populasi negeri itu setiap hari mencoba menyusup masuk ke negeri di sebelah Utara, yaitu Amerika Serikat. Jumlah penyusup itu hampir setengah juta jiwa setiap tahunnya – atau hampir 30 orang setiap satu jam. 44% dari para penyusup itu ialah kaum muda dari desa yang justru diharapkan menjadi tenaga pengolah pertanian jagung di negara tersebut. Alih-alih menjadi petani jagung di Mexico, para pemuda desa ini lebih suka memilih menjadi kernet bus di Los Angeles. Untuk mengurangi laju cepatnya migrasi ke Amerika Serikat ini maka pada tahun 1999 Hernandez dkk. mendirikan suatu lembaga swadaya masyarakat yang dinamakannya RASA (Network for Sustainable Agriculture Alternatives).














Gambar 1: lahan pertanian organik di dunia

Tujuan lembaga ini ialah untuk mengokohkan pertumbuhan regional yang berkesinambungan. RASA mempopulerkan suatu model pertumbuhan agro-ekologi berkesinambungan berbasis petani-ke-petani. Yaitu dengan menyatukan rangkaian kegiatan-kegiatan bersama meningkatkan produksi dengan konservasi sumber daya alam. Berbagai organisasi, jaringan kerja kaum petani, dan Universitas-universitas telah membentuk tim kerja bersama untuk membantu lebih dari 2000 kelompok tani yang menciptakan kemungkinan-kemungkinan alternatif . Pertanian organik, misalnya telah meroket semula dari lahan seluas 23.265 hektar pada tahun 1996, pada tahun 2005 telah mencapai 308.000 hektar. Kenaikan sebesar 1.223 % dalam 9 tahun. Seiring dengan itu tentu saja telah ditingkatkan juga kesempatan kerja di bidang pertanian tersebut. Oleh karena itulah dalam menangapi permasalah tersebut saya memilih judul KEBIJAKAN PERTANIAN ORGANIK LOKAL JARINGAN PASAR ORGANIK DI MEKSIKO.

1.2 Kondisi Saat Ini
Menanggapi pesatnya pertumbuhan permintaan produk pertanian organik di tingkat global beberapa tahun terakhir, jumlah produksi organik di Meksiko meningkat tajam. Walaupun secara umum pertanian di Meksiko mengalami krisis berat, namun sektor pertanian organik terus berkembang. Kini lebih dari 83.000 petani menerapkan pertanian organik di sekitar 300.000 hektar lahan. Sembilan puluh delapan persen dari mereka adalah petani kecil dengan luas lahan rata-rata tiga hektar, dan lebih dari 50 persen adalah penduduk asli. Sayangnya, seperti umumnya negara berkembang, sebagian besar produksi organik terfokus pada tanaman budi daya ekspor utamanya adalah kopi, kakao, kelapa, buah-buahan, dan sayur-mayur. Delapan puluh lima persen produk organik dikirim ke pasar luar negeri. Dari sudut pandang lingkungan, produksi yang berorientasi ekspor sangatlah merusak karena banyaknya bahan bakar fosil yang dibutuhkan untuk transportasi. Selain itu, pengemasan produk ekspor menghabiskan sumber daya berharga dan menghasilkan banyak sampah. Lagipula, fokus pada orientasi ekspor akan membatasi tingkat perkembangan pasar domestik. Ini juga membuat petani Meksiko sangat rentan terhadap fluktuasi pasar internasional.
Masalah-masalah tersebut bukannya tidak disadari di Meksiko. Seperti di banyak negara lain, gerakan organik lokal telah berkembang bersama industri konvensional. Contohnya, sejumlah toko grosir di Meksiko kini menjual produk organik. Sejumlah toko dan kafe khusus produk organik pun telah dibuka, terutama di Mexico City dan sekitarnya. Ada pula contoh lain yang lebih bersifat akar rumput, berfokus pada pertanian organik lokal skala kecil, yaitu munculnya sejumlah pasar organik di seluruh Meksiko. Dengan dukungan produsen serta konsumen, dan sering kali bekerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat, 17 pasar organik telah beroperasi dengan baik di sembilan negara bagian. Inisiatif-inisiatif baru juga terus dikembangkan. Sejak tahun 2004, semua pasar tersebut telah bergabung membentuk Jaringan Pasar Organik Meksiko (JPOM).
Walaupun tetap mandiri dan memiliki ciri masing-masing, pasar-pasar tersebut bervisi sama. Selain berniat memperbaiki lingkungan dengan mendukung praktik pertanian organik, JPOM memandang usaha yang berkelanjutan dalam lingkup lebih luas, yaitu keadilan sosial dan ekonomi. Menurut pandangan mereka, mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi salah satunya berarti mengusahakan agar produk organik yang sehat serta aman lebih mudah tersedia bagi semua warga Meksiko. Tidak hanya bagi warga di pusat-pusat perkotaan atau yang mampu membayar tinggi. Dengan tujuan ini, pasar-pasar organik tersebut berkonsentrasi pada produk-produk lokal petani kecil serta hubungan langsung antara konsumen dan produsen. Dengan mengurangi transportasi dan pengemasan produk serta menghilangkan perantara, pasar-pasar organik tersebut memungkinkan para petani kecil mendapatkan keuntungan lebih besar sekaligus menawarkan harga yang relatif terjangkau bagi konsumen. Dukungan terhadap hubungan langsung produsen dan konsumen semacam ini juga memiliki tujuan yang lebih filosofis, yaitu membangun solidaritas masyarakat dan hubungan kepercayaan. Gambar 2: Lokakarya di pasar Organik Champingo






Pengembangan masyarakat merupakan inti pasar organik lokal Meksiko. Pasar tidak hanya menjadi tempat membeli dan menjual, namun dimaksudkan sebagai ruang di mana kepentingan komersial dan konsumsi menjadi kegiatan politis, sosial, etika, pendidikan, serta kegiatan yang menyenangkan. Dalam usaha memadukan berbagai unsur tersebut, sebagian besar pasar dalam JPOM menawarkan berbagai macam lokakarya, kuliah, dan kegiatan-kegiatan lain baik untuk orang dewasa dan anak-anak. Selain itu, banyak pula yang mengadakan kegiatan kebudayaan seperti pertunjukan tari dan musik, atau kegiatan khusus lain seperti peringatan hari jadi dan pameran. Hasilnya, pasar-pasar tersebut menjadi program dinamis yang mendukung pertanian organik secara menyeluruh serta membantu kemajuan lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.
a) Tantangan yang Dihadapi Jaringan Pasar Organik Meksiko
Jumlah pasar organik lokal di Meksiko bertambah dengan cepat. Banyak produsen, konsumen, serta penyelenggara yang berkomitmen dan bekerja tanpa lelah mendukung gerakan tersebut. Tetapi kebanyakan pasar dalam JPOM masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah berjuang menyediakan sumber daya fisik dan manusia agar pasar berfungsi. Sayangnya, keuntungan pasar saat ini belum mencapai tingkat yang memungkinkan kelompok membayar pengeluaran seperti sewa tempat atau gaji koordinator. Dengan demikian, pasar-pasar tersebut sangat bergantung pada donasi sumber daya dan tenaga sukarela, yang problematis.
Kurangnya dana juga membatasi JPOM untuk menyelenggarakan program pelatihan dan pendidikan, baik bagi produsen maupun konsumen. Sejumlah produsen menunjukkan minat beralih ke pertanian organik dan memasuki pasar organik, namun mereka tidak memiliki keahlian dan tidak mampu memperoleh pendidikan untuk membantu usahanya. Kesulitan memperoleh layanan penyuluhan memperburuk pengembangan pasar organik lokal, dalam hal kurangnya pasokan produk organik buatan setempat. Kurangnya permintaan sering disebut sebagai masalah bagi gerakan pertanian organik lokal. Namun kenyataan di banyak pasar organik adalah, ketika konsumen datang mencari produk organik ternyata sudah habis terjual atau tidak tersedia sama sekali. Menanggapi masalah ini, pasar-pasar tersebut senantiasa mencari produsen-produsen baru untuk meningkatkan pasokan dan memperkenalkan produk baru untuk memenuhi kebutuhan dan selera konsumen. JPOM juga berminat membantu pertukaran produk antarpasar; namun kurangnya dana untuk transportasi belum memungkinkan terlaksananya hal tersebut.
b) Lahirnya Sebuah Pasar Organik Lokal
Salah satu pasar organik lokal yang pertama didirikan berada di Chapingo – tempat universitas pertanian utama di Meksiko. Pasar di Chapingo dimulai sekelompok orang di perguruan tinggi tersebut yang menyelenggarakan sejumlah kursus dan lokakarya mengenai pertanian organik serta sesi mencicipi produk organik bagi masyarakat umum. Mereka juga menghubungi para petani organik setempat dan mulai membuat sistem pengantaran produk organik bagi konsumen di perguruan tinggi maupun masyarakat sekitarnya. Tahun 2003, jumlah konsumen dan produsen yang terlibat dalam proyek tersebut tumbuh pesat sehingga para penyelenggaranya memutuskan untuk mengganti sistem pesan-antar menjadi pasar umum sepenuhnya. Dengan demikian, pada November tahun itu, pasar Chapingo secara resmi dibuka di bangunan yang dipinjamkan secara cuma-cuma oleh perguruan tinggi tersebut.
Kini Pasar Organik Chapingo buka setiap Sabtu pukul 10.00—15.00 dan memiliki lebih dari 20 kios di dalamnya. Konsumennya semakin bertambah. Mereka berasal dari masyarakat sekitar dan sering kali juga dari Mexico City yang berjarak sekitar satu jam perjalanan. Produk yang ditawarkan mencakup buah serta sayuran, daging, produk susu, telur, roti, madu, kopi, produk olahan seperti sirup, minyak, salsa dan buah kering, pembersih dan produk kecantikan, serta barang kerajinan. Selain itu, para konsumen dapat menikmati hidangan tlacoyos, quesadillas, atau tamales dan minum kopi, cokelat, atau sari bunga sepatu. Pasar tersebut tidak hanya menjual barang, tetapi juga memiliki perpustakaan kecil berisi buku-buku mengenai pertanian organik dan lingkungan, meja informasi yang menyediakan buku-buku dan pamflet, serta tempat diadakannya lokakarya cuma-cuma bagi anak-anak dan orang dewasa.
Dalam banyak hal, pasar Chapingo mewakili pasar lain dalam JPOM. Kebanyakan pasar dalam JPOM beroperasi secara mingguan, mengandung unsur pendidikan seperti lokakarya dan presentasi, berusaha mengembangkan sistem sertifikasi partisipatif, dan dijalankan terutama oleh tenaga sukarela. Jaringan Pasar Organik Meksiko melakukan berbagai kegiatan (mencakup pendidikan publik, pemasaran, dan promosi), namun salah satu tujuan utama jaringan ialah membantu terciptanya pasar-pasar baru. Kini terdapat 17 buah pasar penuh dan 8 buah pasar yang baru berkembang. Tujuan jangka panjang mereka ialah dibukanya 100 buah pasar organik lokal di Meksiko.
c) Sistem Sertifikasi Organik Partisipatif
Tantangan besar lainnya adalah kendala-kendala ekonomi dan birokratis yang menyulitkan produsen skala kecil memperoleh sertifikasi pertanian organik. Akibatnya, sulit untuk meyakinkan kepercayaan konsumen pada integritas produk yang dijual. Menghadapi masalah ini, pasar organik anggota JPOM mendukung gagasan sertifikasi partisipatif dan sedang mengembangkan “Sistem Jaminan Partisipatif” yang berfungsi baik. Aspek-aspek kunci sistem ini ialah meminimalkan birokrasi, tidak menarik bayaran dari produsen, dan melibatkan unsur pendidikan sosial dan lingkungan bagi produsen dan konsumen. Satu langkah besar menuju sertifikasi partisipatif di Meksiko dicapai saat JPOM berhasil melobi agar sertifikasi ini dimasukkan dalam undang-undang tentang pertanian organik yang baru-baru ini disahkan. Hasilnya, produk yang disertifikasi melalui proses partisipatif kini dengan sah disebut “organik”.
Di pasar organik Chapingo, langkah pertama bagi produsen yang hendak mendapatkan sertifikasi partisipatif ialah menghubungi koordinator pasar dan mengisi kuesioner mengenai cara-cara pertanian yang telah dan sedang diterapkannya. Kuesioner ini dinilai oleh panitia sertifikasi partisipatif Chapingo yang terdiri dari konsumen lokal, produsen, peneliti pertanian, dan mahasiswa. Panitia ini menggunakan gabungan standar Program Organik Nasional Amerika Serikat dan standar badan sertifikasi Meksiko, Certimex, sebagai acuan. Jika berdasarkan kuesioner, produsen tersebut memenuhi persyaratan sertifikasi organik, diadakan kunjungan ke lahan pertaniannya.
Kunjungan ini tidak dipandang sebagai sekadar inspeksi, tetapi merupakan pengalaman interaktif untuk mendidik semua pihak yang terlibat. Selama kunjungan, anggota panitia memeriksa daftar yang mencakup data dasar mengenai pengelolaan lahan pertanian (contohnya luas lahan dan jumlah tanaman) maupun titik kendali pertanian organik dasar seperti sumber benih dan air; pengelolaan tanah, hama dan penyakit; penanganan pascapanen; dan potensi kontaminasi dari lahan pertanian di sekitarnya.
Usai kunjungan, hasil dibahas dalam pertemuan semua anggota panitia. Jika memenuhi semua standar, produsen tersebut diberi status organik dan disertifikasi tanpa syarat. Namun, sering kali sertifikasi disertai beberapa syarat. Syarat yang paling umum mencakup perlunya membuat penghalang alami untuk mencegah kontaminasi dari lahan pertanian konvensional di sekitarnya, dan membuat pupuk kandang dengan baik sebelum memberikannya pada tanaman. Jika produsen bisa memenuhi syarat-syarat ini dan tidak melakukan pelanggaran besar terhadap standar organik, produsen dapat mulai menjual produk mereka di bagian “alami” yang secara fisik terpisah dari bagian organik dan diberi tanda jelas. Kunjungan-kunjungan lanjutan dan komunikasi terus-menerus dilakukan untuk memastikan terpenuhinya syarat-syarat tersebut, dan pada akhirnya produsen tersebut dapat diberi status organik penuh (lihat Gambar 2). Karena transparansi dan keterlibatan masyarakat adalah salah satu aspek dari sistem ini, hasil semua kuesioner dan keputusan panitia dapat diakses oleh masyarakat umum. Selain itu siapa pun yang hendak bergabung dengan panitia sertifikasi disambut baik. Para konsumen juga dianjurkan berinteraksi dengan para produsen di pasar Chapingo. Interaksi akan menciptakan hubungan kepercayaan yang kuat, dan kadang kala persahabatan, antara pembeli dan penjual produk organik. Hubungan ini menjadi alat penting untuk mendukung proses sertifikasi partisipatif karena memberi konsumen perasaan lebih aman.
Perlu dicatat bahwa penerapan proses sertifikasi partisipatif tidaklah bebas dari masalah dan keterbatasan. Salah satu tantangan terbesarnya adalah, saat ini pelaksanaan dilakukan atas dasar sukarela. Ini jelas membatasi jumlah waktu seseorang untuk proses tersebut. Selain itu, banyak peserta datang dan pergi silih berganti, sehingga mengurangi konsistensi dan kesinambungan di dalam panitia sertifikasi.
Terakhir, kurangnya pelatihan dan pendidikan mengakibatkan masih minimnya keahlian untuk melaksanakan inspeksi bagi beberapa panitia sertifikasi. Tantangan-tantangan ini menyulitkan upaya mengimbangi permintaan sertifikasi oleh produsen baru yang hendak memasuki pasar organik. Selain itu juga menyulitkan pemantauan lahan pertanian para anggota pasar secara konsisten.
d) Gambaran Umum Pangan Dunia
Terdapat 3 (tiga) hal yang menjadi sebab mengapa masalah ketahanan pangan perlu diperbincangkan. Pertama, bahwa pangan adalah hak azasi manusia yang didasarkan atas 4 (empat) hal berikut:
1. Universal Declaration of Human Right (1948) dan The International Covenant on Economic, Social, and Cultural Rights (1966) yang menyebutkan bahwa “everyone should have an adequate standard of living, including adequate food, cloothing, and housing and that the fundamental right to freedom from hunger and malnutrition”.
2. Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996 yang ditanda tangani oleh 112 kepala negara atau penjabat tinggi dari 186 negara peserta, dimana Indonesia menjadi salah satu di antara penandatangannya. Isinya adalah pemberian tekanan pada human right to adequate food (hak atas pemenuhan kebutuhan pangan secara cukup), dan perlunya aksi bersama antar negara untuk mengurangi kelaparan.
3. Millenium Development Goals (MDGs) menegaskan bahwa tahun 2015 setiap negara teramsuk Indonesia menyepakati menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuhnya.
4. Hari Pangan Sedunia tahun 2007 menekankan pentingnya pemenuhan Hak Atas Pangan.
Kedua, kondisi obyektif Indonesia masih berkutat pada masalah gizi. Masalah gizi tersebut berakar pada masalah ketersediaan, distribusi, keterjangkauan pangan, kemiskinan, pendidikan dan pengetahuan serta perilaku masyarakat. Dengan demikian masalah pangan dan gizi merupakan permasalahan berbagai sektor dan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tersebar dalam bebagai wilayah memerlukan penanganan ketahanan pangan yang terpadu. Penanganan ketahanan pangan dimaksud memerlukan perencanaan lintas sektor dan dengan sasaran serta tahapan yang jelas dan terukur dalam jangka menengah maupun panjang.
Ketiga, perubahan kondisi global yang menuntut kemandirian. Perubahan dimaksud tercermin dari: harga pangan internasional yang mengalami lonjakan drastis dan tidak menentu, adanya kecenderungan negara-negara yang bersikap egois; mementingkan kebutuhannya sendiri, adanya kompetisi penggunaan komoditas pertanian (pangan vs pakan vs energi), terjadinya resesi ekonomi global, dan adanya serbuan pangan asing (“westernisasi diet”). Perubahan kondisi global tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab gizi lebih dan meningkatkan ketergantungan pada impor.
Memperbincangkan masalah pangan tidak dapat dipisahkan dari masalah harga pangan sebagai salah satu aspek yang mencerminkan ketersediaan atau produksi pangan sekaligus permintaan atau konsumsi pangan. Perkembangan harga beberapa komoditas pangan dunia, yaitu: jagung, gandum dan beras, mulai bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Juli 2008 ditunjukkan melalui gambar 3:











Gambar 3. Perkembangan Harga Pangan Dunia
Source: Data from FAO 2008 and IMF 2008.
Berdasarkan gambar 1, tingkat harga pangan yang terdiri dari: jagung, gandum dan beras memiliki kecenderungan yang semakin meningkat. Peningkatan harga pangan tersebut cukup drastis pada bulan Juli 2008. Di antara harga bahan pangan, harga beras umumnya lebih tinggi (lebih mahal) dibandingkan dua bahan pangan lainnya. Bahkan kenaikan harga beras pada bulan Juli 2008 melebihi kenaikan harga minyak. Hal ini mengindikasikan adanya ketergantungan dunia terhadap beras yang semakin besar: peningkatan konsumsi beras yang relatif lebih tinggi dibandingkan ketersediaannya.
Peningkatan harga bahan pangan tidak hanya mengindikasikan ketergantungan terhadap beras yang semakin besar tetapi lebih lanjut juga mencerminkan kenaikan tingkat konsumsi pangan yang melebihi ketersediaannya. Secara umum, dalam dua dasa warsa terakhir, rasio atau perbandingan cadangan pangan dunia terhadap penggunaan atau konsumsi pangan dunia semakin menurun. Perkembangan rasio tersebut ditunjukkan melalui gambar 4.












Gambar 4. Stok Pangan Dunia Menurun
Source: United Nations World Food Programme,2008

Gambar 2 menunjukkan bahwa rasio stok terhadap konsumsi pangan dunia mendekati 15% pada tahun 2008/2009 dari di atas 35% pada tahun 1986/1987. Pada periode tersebut, cadangan pangan dunia semakin menurun atau (dengan kata lain) jumlah penduduk dunia yang dijamin pangannya semakin sedikit. Penurunan rasio tersebut disebabkan tidak adanya kenaikan dalam produksi pangan sementara jumlah penduduk dunia selalu bertambah dari tahun ke tahun. Jumlah produksi pangan dunia yang terdiri dari: gandum, beras dan butiran lainnya sejak 1999 sampai dengan 2007 ditunjukkan dalam gambar 5.











Gambar 5. Produksi Pangan Dunia Tidak Meningkat
Source: Data from FAO 2003, 2005-07.

Gambar 5 menunjukkan bahwa jumlah produksi gandum, beras dan butiran lainnya hampir tidak meningkat sepanjang 1999 sampai dengan 2007. Pada periode tersebut, produksi beras tidak meningkat dan produksi gandum meningkat hanya sedikit. Komoditas yang mengalami peningkatan dalam jumlah produksi adalah butiran lainnya. Hal ini berarti bahwa cadangan pangan dunia lebih banyak disokong dari produksi butiran dibandingkan dengan gandum dan beras. Lebih lanjut, penduduk dunia yang dijamin oleh cadangan pangan (dalam jumlah kecil) adalah mereka yang bergantung pada butiran sebagai makanan pokok. Sedangkan mereka yang bergantung pada gandum dan beras sebagai makanan pokok tidak dijamin oleh cadangan. Cadangan atau stok pangan dunia diperkirakan berupa komodidas selain gandum dan beras.
Minimnya cadangan pangan dunia berpotensi menyebabkan krisis pangan di beberapa kawasan. Negara-negara yang berisiko mengalami krisis pangan ditunjukkan dalam gambar 5 sebagaimana yang telah disinyalir oleh Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 2008.













Gambar 6. Negara Berisiko Terkena Krisis Pangan Dunia
Source: United Nations World Food Programme,2008.
Negara-negara yang berisiko tinggi mengalami krisis pangan sebagian besar berada kawasan di Asia Selatan dan beberapa negara di Asia Timur serta satu negara di Asia Tenggara dan Amerika Latin. Kawasan tersebut juga menjadi tempat negara-negara berisiko sedang mengalami krisis pangan. Selain itu, kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) juga berisiko mengalami krisis pangan sedang.
Secara lebih jelas, ketersediaan atau produksi pangan dan permintaan atau konsumsi pangan, dapat disampaikan bahwa kondisi pangan dunia diperkirakan akan mengalami ketidak seimbangan pada waktu-waktu mendatang. Ketidak seimbangan tersebut dikarenakan jumlah permintaan akan pangan yang melebihi jumlah produksinya. Perkiraan neraca pangan dunia tahun 2025 ditunjukkan dalam tabel 1.







Tabel 1. Perkiraan Neraca Pangan Dunia 2025

Region Population 2025 Consumption/ Capita Demand 2025 Production 2025 Balance 2025
South Asia 2021 237 549.7 524.6 -25.1
East and Southeast Asia 2387 338 1040.9 914.0 -126.9
Latin America 690 265 217.9 171.2 -46.7
Europe 799 634 506.5 619.4 112.9
North America 410 780 319.5 558.2 238.7
World 8039 363 3046.5 2977.7 -68.8

Source: www.worldbank.org
Berdasarkan perkiraan neraca pangan dunia 2025, diperkirakan akan terjadi ketidak seimbangan (krisis) pangan dunia dimana jumlah permintaan atau konsumsi pangan melebihi jumlah ketersediaan atau produksi pangan. Surplus pangan dan minus pangan yang terjadi di beberapa daerah akan menyebabkan terjadinya aliran pangan dari negara-negara surplus pangan di Eropa dan Amerika Utara ke arah negara-negara minus pangan di Asia Selatan, Asia Timur dan Asia tenggara, serta Amerika Latin. Perkiraan krisis pangan tersebut menyebabkan beberapa negara mengambil tindakan kebijakan untuk melindungi produksi serta menjamin ketersediaan pangan di dalam negeri.
Beberapa kebijakan yang ditempuh beberapa negara terkait dengan perlindungan terhadap produksi dalam negeri dan jaminan ketersediaan pangan, antara lain: restriksi perdagangan, liberalisasi perdagangan, subsidi konsumen, perlindungan sosial dan kebijakan peningkatan produksi atau penawaran. Berbagai kebijakan perlindungan pangan yang ditempuh beberapa negara adalah sebagaimana yang ditunjukkan tabel 2.


Tabel 2. Kebijakan Perlindungan Pangan Beberapa Negara
Region Trade Restriction Trade Liberaliz Consumer Subsidy Social Protection Increase Supply
Asia
Bangladesh X X X X
China X X X X
India X X X X X
Indonesia X X X X
Malaysia X X X
Thailand X X X
Latin America
Argentina X X X X
Brazil X X X
Mexico X X X
Peru X X X
Venezuela X X X X
Africa
Egypt X X X X
Ethiopia X X X X
Ghana X X
Kenya X
Nigeria X X X
Tanzania X X X




e) Gizi Anak Di Mexico Dalam Pertanian Organik
Daerah La Frailesca berada di selatan Negara Bagian Chiapas di Meksiko dengan ketinggian antara 600—2000 m. Jagung merupakan tanaman budi daya utama di sana. Petani di daerah lembah membudidayakan sayur-mayur dan beternak sapi, sementara petani dataran tinggi membudidayakan kopi. Kegiatan pertanian Chiapas bertujuan memenuhi kebutuhan sendiri dan pasar. Daerah ini mendapat dukungan pemerintah setempat dan pemerintah federal, terutama dalam pengembangan pertanian (mencakup dukungan terhadap budi daya jagung serta mendorong petani untuk menanam jenis tanaman lain). Karena dukungan itu pula, tingkat kemiskinan di La Frailesca lebih rendah daripada bagian lain Chiapas, walaupun masih ada kesenjangan sosial yang sangat besar.
f) Beralih ke Pertanian Kopi Organik
Para petani di La Frailesca sudah membudidayakan kopi sejak akhir abad ke-19. Pada dekade-dekade berikutnya, proses produksi kopi dikendalikan oleh perubahan teknologi, termasuk penggunaan pestisida. Tahun 1990, Mexico’s Instituto de Historia Natural y Ecología (INHE) menjadikan sejumlah bagian dataran tinggi La Frailesca sebagai kawasan lindung. Pertengahan ‘90-an, INHE menemukan bahwa daerah-daerah penghasil kopi di luar kawasan lindung (tetapi berada pada daerah aliran sungai yang sama) merupakan sumber polusi bahan kimia. Oleh karena itu, akhir ‘90-an, lembaga swadaya masyarakat bernama Conservation International bersama pusat penelitian El Colegio de la Frontera Sur
bekerja sama dengan para petani kopi, mengajak mereka beralih ke pertanian organik.
Tim tersebut mendirikan sekolah lapang khusus untuk membantu para petani belajar tentang permintaan pasar dan persyaratan produk. Para penyuluh membantu petani kopi membuat perubahan, terutama dengan memberikan nasihat teknis, bantuan dalam mengorganisasi dan pengembangan akses kepada pembeli kopi organik. Motivasi utama keikutsertaan para petani ialah alasan ekonomi dan bukan alasan kesehatan. Para petani berharap memperoleh harga kopi lebih tinggi dengan mencapai ceruk pasar organik di negara-negara maju.
Secara kualitatif dan kuantitatif, tim mempelajari apakah peralihan ke pertanian organik ini berdampak pada kesehatan dan gizi anak. Tim juga meneliti alasan para petani kopi di daerah ini beralih ke pertanian organik. Tim membandingkan kesehatan anak-anak usia 8—14 tahun di daerah perkebunan kopi organik ini dengan anak-anak kelompok usia sebaya di daerah penghasil tomat di mana para petaninya menggunakan banyak bahan kimia pertanian.
g) Kondisi Gizi Anak Usia 8—14 Tahun
Kondisi kesehatan dan gizi anak-anak usia 8—14 tahun di daerah perkebunan kopi tersebut dievaluasi dan dibandingkan dengan anak kelompok usia sama di daerah penghasil tomat. Ada tiga variabel yang diuji, yaitu:
• keadaan aktual gizi yang diukur dengan indeks massa tubuh,
• tingkat keparahan anemia (ditentukan dari contoh darah), dan
• keadaan gizi atau malnutrisi kronis di masa lalu yang dievaluasi dengan mengukur “pengerdilan” (indeks tinggi badan terhadap usia).
Sebanyak 95 anak di daerah penghasil tomat dan 62 anak di daerah perkebunan kopi organik dievaluasi untuk ketiga variabel tersebut. Selain itu, melalui pertemuan kelompok dan wawancara semi-terstruktur dengan para petani kopi dan tomat, tim peneliti berhasil mengeksplorasi persepsi dan pemahaman petani mengenai perubahan kesehatan dan gizi selama lima sampai delapan tahun terakhir.
Selama pertemuan kelompok, para petani kopi organik menyatakan bahwa peralihan ke pertanian organik berdampak positif pada kesehatan para petani. Pertama, dengan beralih ke pertanian organik, petani menjadi lebih jeli mengenai soal kesehatan dan risiko kesehatan terkait penggunaan pestisida dan herbisida. Kedua, meningkatnya pendapatan dari penjualan kopi organik telah memungkinkan para petani meragamkan asupan makanan, yang akhirnya mengurangi masalah-masalah kesehatan dan gizi. Para petani menyebutkan bahwa harga kopi organik yang lebih tinggi dan kesadaran yang lebih besar akan soal kesehatan dan gizi merupakan penyebab mereka mampu membeli makanan lain dan memperbaiki menu makanan mereka. Para petani juga menyebutkan bahwa periode malnutrisi kronis yang dialami oleh anak-anak dalam penelitian merupakan periode ketika mereka masih bertani kopi konvensional, dan ketika tingkat kemiskinan tinggi akibat harga kopi yang rendah.
Selain itu, para petani kopi menyebutkan bahwa lokasi komunitas mereka yang sangat terpencil dibandingkan desa-desa di daerah lembah membuat mereka lebih bergantung pada hasil pertanian sendiri daripada makanan olahan yang dibeli dari pihak luar. Mereka berpendapat bahwa hal ini juga merupakan salah satu penyebab rendahnya tingkat malnutrisi yang kini ditemukan di daerah tersebut. Banyak petani kopi memelihara ayam dan menanam sayuran di halaman belakang rumah untuk konsumsi sendiri.
Keadaan para petani kopi ini bertolak belakang dengan keadaan di daerah penghasil tomat di lembah yang lebih banyak memiliki masalah kesehatan dan gizi, walaupun petaninya lebih kaya daripada petani kopi. Anak-anak di daerah penghasil tomat memiliki tingkat malnutrisi rendah pada masa lalu (ditandai dengan tingkat pengerdilan yang rendah). Akan tetapi, data mengenai anemia dan indeks massa tubuh menunjukkan bahwa makanan mereka memberi andil dalam menyebabkan tingkat gizi yang semakin rendah.
Para petani tomat menjelaskan bahwa kondisi panas dan lembab menimbulkan masalah hama dan penyakit, dan penggunaan pestisida merupakan satu-satunya cara menyelamatkan produksi tomat. Mereka berkata bahwa tomat merupakan tanaman yang menguntungkan. Dan karena berlokasi dekat pusat kota serta tersedia jaringan jalan yang baik, mereka dapat menjual hasil pertanian ke pasar. Mereka pun cenderung membeli produk pangan olahan. Tingginya tingkat anemia dan rendahnya indeks massa tubuh pada anak-anak usia 8—14 tahun di daerah penghasil tomat menunjukkan bahwa makanan mereka tidak terlalu bergizi.

h) Kepedulian Ekonomi versus Kesehatan
Penelitian mengenai pertanian kopi organik menunjukkan bahwa input luar yang rendah dan pertanian berkelanjutan dapat mengurangi masalah gizi, penyakit, dan soal-soal yang berkaitan dengan kesehatan, walaupun alasan peralihan ke pertanian organik lebih didorong oleh soal ekonomi dan bukan soal kesehatan. Pada kasus La Frailesca, dampak kesehatan yang menguntungkan merupakan akibat tidak langsung peralihan ke pertanian organik, yaitu perubahan yang didorong oleh manfaat ekonomi dalam menjual produk organik dibandingkan dengan kopi biasa.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masyarakat berpenghasilan lebih besar tidak berarti selalu mengonsumsi makanan yang lebih bergizi. Para petani tomat di daerah lembah menggunakan sejumlah besar pestisida dan mampu mengakses pasar sayuran yang relatif menguntungkan. Mereka menggunakan pendapatan dari penjualan produk pertaniannya untuk membeli pangan olahan. Sementara petani kopi organik yang tinggal di daerah yang lebih terpencil secara geografis lebih bergantung pada makanan produksi sendiri seperti sayuran dan ayam, yang lebih bergizi dan menyehatkan.



i) Menilai pertanian organik di Meksiko
Demand organik di Meksiko adalah kecil: 98 persen dari produksi bersertifikasi organik di negara itu untuk ekspor. Sebagian besar konsumen bahkan tidak tahu apa "makanan organik" berarti.. Namun, sekarang bahwa Meksiko adalah "Dunia Kedua" negara dengan kelas menengah yang sedang berkembang, sumber-sumber di sektor organik di sini mengatakan bahwa permintaan internal akan tumbuh. Pasar petani organik 'telah dimulai di beberapa kota besar Meksiko.
Pada titik ini, kebanyakan orang Meksiko tampaknya akan bergerak bahagia dari membeli di kecil "ibu dan pop" toko kelontong dan pasar tradisional untuk membeli jalan di supermarket besar seperti Gigante, Mega, dan, ya orang,. Walmart menjual bahan makanan di Meksiko lebih daripada rantai lainnya. Banyak makanan kelontong rantai berasal dari AS atau dibuat oleh divisi Meksiko AS atau perusahaan-perusahaan multinasional, seperti yoghurt saya membeli - Dannon ketika saya bisa mendapatkannya, Nestle ketika aku harus, atau Yoplait (tidak ada sumber lain yoghurt). Namun, fakta bahwa rantai kelontong tumbuh tidak berarti bahwa orang Meksiko membeli sebagian besar makanan mereka dalam mereka, jalan pasar, di mana petani dan tengkulak bergegas membawa produk mereka, masih berkembang di setiap lingkungan di kota-kota di sini.
Salah satu perusahaan Meksiko, Aires de Campo, paket dan pasar produk organik untuk pasar Meksiko dan telah membuka sejumlah toko di kota-kota besar Meksiko. Pada tahun 2000, Meksiko lebih dari 100.000 hektar lahan organik bersertifikat, menempatkan 16 di dunia dan kelima di Amerika Latin.. Sayangnya, statistik organik terus lahan tanaman benjolan organik dengan hamparan luas rangeland hampir sepenuhnya unmanaged sampai sekarang, yang, dengan sapuan tangan di atas peta, dinyatakan organik di tempat-tempat seperti Argentina dan Australia.. Jadi Argentina, dengan lebih dari 3 juta hektar bersertifikat organik pada tahun 2000, telah mengesankan yang tampak statistik.
Perbedaan-perbedaan dalam penggunaan lahan yang tercermin dalam nilai produksi organik: $ 150 juta dari Meksiko pada 2000, lima kali lebih besar dari Argentina, yang menempatkan Meksiko kedua setelah Brasil dalam nilai total produksi organik di Amerika Latin.
Sektor organik Meksiko tumbuh pada tingkat 45 persen per tahun dari 1996 hingga 2000, lebih dari dua kali tingkat sektor organik AS.. Menurut Laura Gomez, seorang peneliti di Universitas Chapingo dan co-penulis laporan 2003 " perkiraan terbaik dari nilai produksi organik untuk tahun 2004 adalah $ 350 juta pada dasar tanah 300.000 hektar-tiga kali bahwa empat tahun sebelumnya.

j) Sebagian Kecil Tanaman Organik
Gambar 7: Petani Organik Kecil
Kopi, dengan dua pertiga dari nilai produksi organik di Meksiko, melampaui semua tanaman lainnya organik bersertifikat di daerah lahan, jumlah petani, dan mungkin yang paling penting, jumlah petani per nilai unit produk.. Jauh ke belakang di tempat kedua adalah jagung, jagung sebagian besar biru untuk tortilla chips, dengan 4,5 persen dari total lahan organik.. Wijen menempati peringkat ketiga, dekat dengan jagung.. Tanaman sayuran dicampur, dikelompokkan ke dalam satu kategori, pergi dari tempat kedua ke posisi keempat pada tahun 1996, dengan 3,8 persen dari total lahan, pada tahun 2000, karena pertumbuhan yang kuat dari jagung dan wijen.. Kopi organik menyumbang 10 persen dari semua lahan kopi, persentase tertinggi dari setiap tanaman, kecuali vanili.
Spesies Agave tradisional tumbuh untuk membuat minuman ringan beralkohol pulque (lihat New Farm artikel saya di pulque), telah membuat lari mengejutkan yang kuat entah dari mana di dunia organik untuk kelima pada lahan di Meksiko, karena permintaan yang kuat di Eropa untuk maguey "madu", atau lebih tepatnya, sirup maguey.. Seperti yang saya bahas di bagian sebelumnya saya, konsumsi pulque telah menurun selama bertahun-tahun, dan pengusaha telah mengubah jutaan tanaman maguey tidak terpakai menjadi sumber untuk sirup maguey.. Getah, yang dikenal sebagai aguamiel, diekstraksi dua kali sehari dan direbus ke sirup bukannya difermentasi menjadi pulque.
Herbal, mangga, jeruk, kacang lapangan, apel, pepaya, alpukat, kedelai, pisang, kakao, sawit Afrika, vanili, dan nanas membuat sisa daftar organik.. AS, Jerman, Belanda, Jepang, Inggris, dan Swiss adalah pembeli terbesar produk-produk organik Meksiko
Salah satu statistik yang berguna dilacak oleh pejabat di sini-dan yang saya pikir harus digunakan di mana-mana-adalah "orang-hari", atau Jornal. Seseorang dalam sejarah pertanian Meksiko melembagakan unit ini untuk mengukur jumlah hari kerja orang yang berdedikasi untuk sektor tertentu atau tanaman.. Tidak ada negara Amerika Latin lainnya (maupun AS sejauh yang saya tahu) menyajikan statistik ini bersama dengan nilai dan luas lahan komoditas pertanian.
sektor organik di Meksiko menghasilkan $ 140.000.000 melalui beberapa 16 juta jornals, atau sekitar $ 8,7 per orang dari produk-hari, atau $ 1.740 untuk tahun 200 orang-hari (satu orang yang bekerja 200 hari). Ini adalah kecil, tapi itu masuk akal karena sebagian besar produksi organik Meksiko adalah dengan petani kopi di Chiapas dan Oaxaca, di mana kepemilikan kecil dan pendapatan, pada, rata-rata sangat kecil.. Hal ini juga mencerminkan penurunan terjal di harga kopi sejak tahun 1999.
Karena kehadiran yang kuat kopi organik di Chiapas dan Oaxaca, 50 persen produksi organik di Meksiko oleh orang-orang asli campuran yang baik dari etnis - Mixtec, Cuicatec, Chatin, Chinantec, Zapotec, Tlapanec, Tojolabal, Chontal, Totonac, Amusgo, Maya , Tepehua, Tztotzil, Nahua, Otomi, dan Tzeltal.
.Itulah sebabnya ketika Anda membeli kopi organik atau perdagangan yang adil dari Meksiko, uang Anda mungkin tidak lebih untuk membantu keluarga pedesaan dari hampir semua makanan lain yang dapat Anda beli.. Ini mungkin berlaku untuk kopi perdagangan yang adil dari Amerika Tengah juga, karena sebagian besar kopi perdagangan yang adil ada dari koperasi skala kecil petani kopi.

k) Tahapan Rencana untuk Masa Depan
JPOM diharapkan terus berkembang pesat seperti yang terjadi saat ini. Dalam menghadapi masa depan, JPOM memiliki rencana yang mencakup antara lain:
• memperkokoh sistem sertifikasi partisipatif (yaitu memastikan bahwa sistem tersebut diatur secara tertulis dan diikuti secara sama di semua pasar);
• menentukan secara sistematis ciri masing-masing pasar (misalnya jumlah produsen yang terlibat, produk yang tersedia, pemasukan yang dihasilkan, dan sumber daya yang diinvestasikan);
• menyediakan pelatihan bagi para pengelola pasar;
tetap menyediakan lokakarya peningkatan kemampuan di bidang teknik pertanian organik maupun pengaturan harga dan pengelolaan usaha kecil;
membahas isu gender di dalam pasar organik lokal;
• meningkatkan promosi pasar, misalnya melalui radio dan televisi serta acara-acara umum;
• mengunjungi sekolah-sekolah dasar dan memberikan pendidikan mengenai lingkungan dan pertanian organik; dan
tetap mengadakan pertemuan tiga kali setahun dengan mengundang perwakilan semua pasar.
Pertumbuhan pesat JPOM menunjukkan adanya minat besar dari produsen maupun konsumen di Meksiko untuk bekerja sama menciptakan sistem pangan berkelanjutan. Dengan memperluas hubungan antara produsen dan konsumen maupun menyediakan produk organik bermutu tinggi dengan harga sesuai bagi semua pihak, pasar-pasar tersebut telah membantu memperluas jangkauan gerakan organik. Ini sekaligus juga mengembalikan gerakan tersebut ke akar filosofisnya. Program sertifikasi partisipatif memperkuat upaya mendukung keterlibatan petani skala kecil dan fokus pada jaringan pangan lokal. Walaupun masih tahap awal, pengalaman pasar organik lokal di Meksiko dan sertifikasi partisipatif menawarkan sebuah alternatif penting, tak hanya bagi sektor pangan konvensional, tetapi juga sektor organik “jalur utama” yang terindustrialisasi dan berorientasi ekspor.

l) Keadaan saat ini sertifikasi, dan arah masa depan
Gambar 8: Tanaman Organik.










Sebuah program nasional yang komprehensif organik saat ini sedang dalam pembangunan di Meksiko. Target untuk tahun 2005, diharapkan untuk menciptakan sebuah pusat pengembangan pertanian organik, makanan organik kampanye promosi, segel organik, dan program dukungan bagi produsen dan eksportir.. Program ini akan sesuai dengan regulasi Uni Eropa mengharuskan negara-negara yang mengekspor produk organik memiliki peraturan nasional di tempat pada tahun 2006. Ada beberapa 18 organisasi sertifikasi organik aktif di Meksiko. Cabang Meksiko dari Tanaman Organik Peningkatan Association (OCIA) dari Nebraska adalah sertifikasi sertifikasi, atas sepertiga dari tanah organik Meksiko dan beberapa 140 peternakan atau kelompok. A Mexican organization, Certimex is next largest, followed by Naturland (Germany), Quality Assurance International (San Diego), Bioagrocoop (Italy), IMO Control (Switzerland), Oregon Tilth, EKO (Netherlands), Demeter Germany and Demeter USA (the last two are Biodynamic certifiers). Sebuah organisasi Meksiko, Certimex yang berikutnya terbesar, diikuti oleh Naturland (Jerman), Jaminan Mutu Internasional (San Diego), Bioagrocoop (Italia), IMO Control (Swiss), Fakta Oregon, EKO (Belanda), Demeter Demeter Jerman dan Amerika Serikat (yang Dua yang terakhir adalah sertifikasi biodinamik).
Ketika mendapatkan sertifikasi, peternakan atau kelompok produsen pilih negara mana, pasar, atau standar mereka ingin menjadi disertifikasi untuk, menurut Homero Blas, Direktur OCIA Meksiko kantor di Oaxaca. Untuk ekspor ke Eropa, sertifikasi adalah untuk Uni Eropa Peraturan 2092/91, bagi AS, itu USDA NOP Aturan Final, Jepang, Jepang Pertanian Standar, Quebec, oleh CAQ, dll Untuk sertifikasi melalui OCIA, biaya yang $ 600 untuk setiap satu standar dan $ 25 - $ 100 untuk setiap standar tambahan. The differences between the standards are mostly in the materials lists. Perbedaan antara standar sebagian besar dalam daftar bahan. Lebih dari 50.000 petani kecil, dengan memegang rata-rata 2 hektar-sebagian besar produsen kopi di Oaxaca dan Chiapas memproduksi lebih dari dua pertiga dari nilai produksi organik di Meksiko. Karena jauh melampaui kemampuan produsen itu ukuran untuk mencari sertifikasi individu, sertifikasi dilakukan oleh kelompok tani dan koperasi. "Sistem kontrol internal" telah dikembangkan untuk kelompok petani kecil dalam rangka memfasilitasi kepatuhan dengan protokol sertifikasi organik.
Kelompok terbesar yang menyatakan OCIA-Meksiko terdiri dari 1.200 koperasi petani kopi, menurut Blas. Kelompok tani harus terdiri dari petani dari satu kawasan yang berdekatan saja, dan anggota semua harus petani kecil.. Petani individu tidak dapat memperoleh lebih dari $ 5.000 per tahun, dan petani peserta harus menjual semua produksi mereka melalui kelompok.. Kelompok tani harus mengembangkan organisasi internal yang kuat, dengan inspektur mereka sendiri dan sesi pelatihan untuk petani, agar tetap bersertifikat.
Umumnya, satu inspeksi per tahun dilakukan oleh inspektur luar, seperti dari OCIA-Meksiko, awalnya 20 persen dari kepemilikan anggota.. Sistem kontrol internal masing-masing kelompok tani dievaluasi setiap tahun dan diberi skor.. Jika kelompok menunjukkan organisasi internal yang sangat baik, persentase peternakan diperiksa oleh inspektur eksternal dapat turun ke minimal 5 persen per tahun diperiksa, atau jika tidak, persentase dapat tetap setinggi 20 persen. Inspeksi internal harus 100 persen petani setiap tahun.
Insentif untuk pengendalian internal yang kuat, karena jika seorang petani ditemukan oleh inspektur eksternal yang akan keluar dari kepatuhan tanpa penjelasan oleh inspektur internal, seluruh kelompok bisa kehilangan sertifikasi untuk satu sampai tiga tahun.
Non-kepatuhan yang paling umum insiden ditemukan, menurut Blas, yang tidak tepat dilakukan rencana sistem pertanian, dokumen, dan rekening. Aplikasi non-terdaftar bahan juga kadang-kadang ditemukan.
Sertifikasi perdagangan yang adil adalah tambahan paling umum untuk sertifikasi organik.. Dari dua lusin atau sehingga organisasi perdagangan yang adil, pemain utama di Meksiko tampaknya Max Havelaar, Fairtrade, TransFair, dan Comercio Justo.
Burung-friendly sertifikasi kopi dapat diperoleh melalui Audubon Society. OCIA Mexico certifies for “shade-grown” coffee, which is similar. OCIA Meksiko menyatakan untuk "naungan-tumbuh" kopi, yang serupa. Shade-tumbuh sertifikasi kopi melibatkan hal-hal seperti keanekaragaman dan kerapatan pohon peneduh di perkebunan dan pemeliharaan strip alam di sepanjang daerah riparian.. Naungan-tumbuh menetapkan standar minimal 40 persen di perkebunan teduh, dengan pohon-pohon rata-rata 36 kaki atau lebih tinggi, dan tidak ada akuntansi spesies lebih dari 50 persen dari pohon atau naungan.
Kopi organik dan fair trade memiliki potensi untuk membantu keluarga petani lebih kecil dari mungkin setiap tanaman lainnya di dunia.. Faktor penting adalah apakah cukup Utara peminum kopi di Amerika dan Eropa memutuskan mereka ingin membayar tiga atau empat sen lebih per cangkir untuk membuat perbedaan.

1.3 Permasalahan
a. Pertanian Organik Tradisi Untuk Ekspor
Gambar 9: Tanaman Organik Untuk Ekspor

Dengan menyelamatkan tanaman tradisional dan waktu-dihormati teknik-teknik pertanian, Meksiko telah memposisikan dirinya sebagai pemimpin dunia dalam pertanian organik dengan jumlah yang semakin meningkat dari petani dan ekspor dari 67 varietas tanaman organik. Meksiko adalah salah satu produsen terbesar di dunia produk pertanian organik. Sektor ini berakar dalam penyelamatan model pertanian leluhur, dan meningkatnya jumlah petani organik, perusahaan, lembaga sertifikasi dan menunjukkan bahwa daya saing lahan pertanian dan pembangunan sosial yang berkembang.
Meskipun pertanian organik di Meksiko memiliki sejarah panjang dan 30 tahun yang lalu tanaman sudah mulai dibudidayakan dengan lebih teknik produksi modern, sektor ini telah berkembang terutama sejak tahun 1996. Sejak tahun itu, sektor ini telah melihat tingkat pertumbuhan rata-rata 32,7% per tahun dalam hal lahan pertanian, petani 25,2% lebih, pekerjaan 28,7% dan 28,8% lebih dalam mata uang asing meningkat diperoleh melalui penjualan ekspor. Meksiko sekarang di tempat pertama dalam hal jumlah petani organik, menurut María del Rocío Romero Lima, koordinator Departemen Pertanian Persiapan dari Universitas Otonom Chapingo (Universidad Autonoma de Chapingo). Statistik menunjukkan bahwa ada 128.000 petani produk organik di pedesaan Meksiko dan sektor menghasilkan
lebih dari 172.000 pekerjaan. Menurut statistik yang disediakan oleh Universitas Otonom Pertanian Berkelanjutan Program Chapingo Research, yang telah menyusun informasi mengenai sektor ini sejak tahun 1996, Meksiko memiliki hampir 400.000 hektar digunakan untuk ternak organik ditanami, dan pertanian pemeliharaan lebah. Daerah ini, 36% adalah di negara bagian Chiapas dan 18% di negara bagian Oaxaca. Kedua negara telah mencatat tingkat Meksiko tertinggi produksi organik dan juga dua negara dengan populasi penduduk asli terbesar. Mungkin fakta ini bukan hanya kebetulan.
Romero Lima menegaskan bahwa fitur utama dari pertanian organik di Meksiko-dan salah satu kekuatan terbesar-adalah make-up dari struktur pertanian nya: 99,9% petani dari produk organik produsen skala kecil, 88,8% milik masyarakat adat dan 36,4% adalah perempuan. "Pertanian organik telah datang untuk menyelamatkan pertanian tradisional masyarakat adat Meksiko, teknik produksi yang mempertahankan dialog dengan budaya dan lingkungan.. Metode ini telah ada selama sepuluh ribu tahun, hanya saja sekarang disesuaikan dengan norma-norma kompetitif dengan standar internasional, "jelas peneliti, menunjukkan bahwa hubungan langsung antara teknik-teknik pertanian tradisional dan produksi saat ini produk organik adalah salah satu keuntungan utama Meksiko kompetitif dalam arena internasional.
Romero Lima percaya bahwa "adalah mungkin untuk tumbuh tanaman tanpa bahan kimia pertanian dan polutan salah satu ciri khas petani organik Meksiko adalah bahwa mereka bekerja dalam organisasi, sistem koperasi, masyarakat bersama, serikat pemilik tanah ejido komunal; itu perubahan mentalitas arah sistem kolaboratif pertanian "Namun keuntungan lain.!
"Pertanian organik adalah subsektor yang paling sukses di seluruh sektor pertanian Meksiko. Sekitar 70% dari seluruh produksi diekspor, "kata Rita Schwentesius, spesialis di Universitas Otonom Program Penelitian Pertanian Berkelanjutan Chapingo itu. Menurut angka yang tersedia dari Pusat Penelitian Interdisipliner National Polytechnic Institute untuk Pembangunan Daerah Integral (CIIDIR), pada 2008 ada 67 varietas tanaman organik yang dihasilkan di Meksiko. Kopi adalah produk utama, akuntansi untuk setengah dari seluruh produksi organik Meksiko. Berikutnya sayuran tanaman datang, mewakili 10% dari produk organik negara, alpukat dan rempah-rempah, 8% setiap, dan kakao, 4%.
426 million usd. Ekspor Meksiko produk organik telah tumbuh secara eksponensial sejak tahun 1996 ketika pertanian organik yang dihasilkan sekitar 34 juta usd pendapatan mata uang asing: pada tahun 2008, itu dihasilkan 426 juta usd. Tahun ini, Kementerian Pertanian, Peternakan, Pembangunan Pedesaan, Perikanan dan Makanan (SAGARPA) menyatakan bahwa Meksiko telah menegaskan posisinya sebagai eksportir worldleading makanan organik. Ada alasan baik untuk peran utama. Sejumlah faktor telah dikombinasikan untuk membuat sebuah sektor yang kuat dengan potensi pertumbuhan yang baik di masa depan. "Meksiko produk dalam permintaan besar dan pasar baru terus membuka seluruh dunia, sebagian karena berbagai Meksiko telah mikro yang memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis produk," jelas Romero Lima.
Meksiko dikenal sebagai tempat kelahiran dari berbagai biji kakao criollo. Bahkan suku Aztec disebut coklat "minuman para dewa", dengan tanaman tradisional dating kembali tujuh ribu tahun. Selama bertahun-tahun tetap Meksiko salah satu eksportir terkemuka produk ini, berkat orang-orang mengakui itu sebagai negara asal cacaoproducing dunia. Varietas yang paling populer di dunia termasuk kakao Meksiko diproduksi di hutan Soconusco di Chiapas dan berbagai Martín Blanco dari negara bagian Tabasco di tenggara Meksiko, sangat dihargai di Eropa karena aromanya unik indah. Namun, budidaya varietas tersebut menurun karena sebagian besar produksi itu digunakan untuk coklat topping dan di pasar Meksiko sebagai bahan untuk coklat biasa. Pada tahun 2000, Francisco St Assisi Agro-ekologi Pusat (Centro Agroecológico San Francisco de Asis) ditetapkan untuk menyelamatkan berbagai criollo kakao ini, dengan "sebuah program untuk memulihkan sekitar 600 hektar perkebunan kopi criollo," terutama dari Soconusco Real varietas yang bahkan dianggap oleh beberapa orang untuk menjadi punah, dijelaskan Jorge Aguilar Reyna, Direktur Bisnis Center. Pada tahun 2007 organisasi mengekspor kontainer penuh dari biji kakao ke Spanyol, untuk pertama kalinya dalam 160 tahun .Aguilar Reyna menjelaskan bahwa 250 petani berpartisipasi dalam program ini, menggabungkan upaya mereka untuk memproduksi 400 ton kakao per tahun. Pada tahun 2007 kami kirimkan pengiriman ke Spanyol dan pada 2008 ke Perancis, di mana Soconusco Real kakao secara resmi diluncurkan di Paris Salon du Chocolat.We sekarang mendapatkan pesanan dari Austria dan Belgia "Menurut Aguilar Reyna., Ada sekitar 14.000 hektar organik biji kakao yang dibudidayakan di Chiapas saja. Tapi bukan bidang kakao hanya Center kepentingan. mainly coffee and natural honey. Perusahaan ini diciptakan untuk memperkuat proses industrialisasi dan pemasaran produk-produk dari Jaringan Maya Organisasi Organik (Merah Maya de Organizaciones Orgánicas), terutama kopi dan madu alam.
Pusat saat ini memproduksi sekitar 15.000 karung kopi organik per tahun, setara dengan enam kontainer, buah dari kerja 450 petani bekerja 1.600 hektar. Madu organik melibatkan 160 petani yang menghasilkan 150 ton per tahun. Hal ini diekspor melalui Aguilar Reyna menjelaskan permintaan kuat untuk produk ini di pasar internasional, tidak hanya oleh konsumen makanan organik, tetapi juga industri farmasi "aliansi dengan pembeli Jerman.". Tanaman sayuran juga diekspor melalui Jaringan Maya Organisasi Organik, termasuk labu siam, zucchini, wortel, bit, mentimun serta buah-buahan organik kering. Lebih dari 700 petani yang terlibat dalam program Pusat dan tujuannya adalah "untuk menyelamatkan produksi makanan tradisional kita, yang sangat berharga di seluruh dunia, seperti labu siam yang permintaan kuat di pasar Asia dan Hispanik," jelas Aguilar Reyna .. Sejauh ini, semua produk yang disertifikasi organik oleh Institute for Marketecology (IMO) di Swiss, Naturland dari Alemania dan Program Alam Organik Amerika Serikat (NOP).

b. Penyediaan pupuk organik
Permasalahan pertanian organik di Meksiko sejalan dengan perkembangan pertanian organik itu sendiri. Pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik sebagai sumber hara utama. Dalam sistem pertanian organik, ketersediaan hara bagi tanaman harus berasal dari pupuk organik. Padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering bahan jauh dibawah realis hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik, seperti Urea, TSP dan KCl.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan dasar tanaman (minimum crop requirement) cukup membuat petani kewalahan. Sebagai ilustrasi, untuk menanam sayuran dalam satu bedengan seluas 1 x 10 m saja dibutuhkan pupuk organik (kompos) sekitar 25 kg untuk 2 kali musim tanam atau setara dengan 25 ton/ha. Bandingakan dengan penggunaan pupuk anorganik Urea TSP dan KCl yg hanya membutuhkan total pemupukan sekitar 200-300 kg/ha. Karena memang umumnya petani kita bukan petani mampu yang memiliki lahan dan ternak sekaligus, sehingga mereka mesti membeli dari sumber lainnya dan ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi disamping tenaga yang lebih besar.
c. Meksiko Sertifikasi
Pada pertengahan 1990-an, berbagai kelompok petani memutuskan untuk mendirikan sebuah lembaga sertifikasi di Meksiko untuk memastikan kualitas dan asal kopi organik dan produk madu, terutama ditujukan untuk pasar ekspor. Pada tahun 1997 organisasi-organisasi ini mendirikan Lembaga Sertifikasi Meksiko untuk Produk dan Proses Ekologis (Certificadora Mexicana de Productos y Procesos Ecológicos, Certimex) "badan Meksiko untuk memenuhi tuntutan produk organik negara.. Sampai maka biaya yang disertifikasi oleh lembaga asing terbukti sangat mahal bagi petani, "jelas Hernán Martínez Morales, kepala departemen kualitas Certimex '.
Badan baru "membawa turun harga sedikit dan diterapkan untuk akreditasi sebagai lembaga sertifikasi, tujuan dicapai pada tahun 2000. Akreditasi ini memungkinkan lembaga untuk menyatakan secara langsung dan diakui oleh importer organik Uni Eropa, "tambah Morales Martínez. Pada tahun 2003 Certimex pergi satu langkah lebih jauh ketika terakreditasi sebagai lembaga sertifikasi oleh lembaga Deutsches Jerman Akkeditierungs system Prüfwesen (DAP).
Certimex saat ini menyatakan produksi dan proses 150 organisasi Meksiko dengan tawaran 20 jenis produk organik, termasuk kembang sepatu, madu, bayam, rum, mezcal dan jus jeruk. Sebagian besar dari organisasi ini "memiliki lisensi pemasaran sendiri atau dibentuk menjadi koperasi yang juga memiliki saluran pemasaran," komentar Martínez Morales, yang percaya bahwa sekitar 15 lembaga sertifikasi beroperasi di Meksiko tapi Certimex itu adalah "lembaga sertifikasi hanya terakreditasi Meksiko," meskipun ada saat ini inisiatif Meksiko lainnya sedang dipertimbangkan untuk akreditasi. ” Ia percaya bahwa pertanian organik di Meksiko memiliki keunggulan utama di negara-negara lain: "petani Meksiko terbiasa menggunakan ramah lingkungan teknik pertanian mereka umumnya produsen skala kecil [dengan teknik produksi] terkait dengan budaya masyarakat adat tradisi, sangat terkait erat dengan waktu-dihormati metode pertanian. " Berbicara tentang masa depan pertanian organik di Meksiko, Martínez Morales menegaskan bahwa "sektor ini tumbuh.. Ada banyak kepentingan, karena manfaat produk-produk organik 'untuk kesehatan manusia dan lingkungan. "Di sinilah pentingnya lembaga sertifikasi datang, untuk memastikan" perkembangan serius ini jenis tanaman, "tambahnya.
Rita Schwentesius juga melihat potensi besar untuk menghasilkan organik Meksiko. Dia menganggap bahwa penerbitan regulasi UU Menghasilkan Organik, yang disahkan pada Februari 2006, akan meningkatkan sektor ini. ” Sementara itu, produk organik Meksiko terus mendobrak pasar internasional, berkat apa Jorge Aguilar panggilan keunggulan utama kompetitif: "rasa nya, varietas, produksi skala besar, kedekatan dengan pasar ekspor dan harga yang kompetitif keragaman budaya dan keahlian. " Cara depan adalah jelas: "memasok populasi Meksiko dan dunia tanpa menggunakan bahan kimia pertanian atau pestisida, melindungi keanekaragaman hayati dan membawa skala besar pengembangan pertanian organik," menyimpulkan Jorge Aguilar.
Penelitian ini berfokus pada pertanian organik sebagai alternatif yang mungkin untuk diversifikasi produksi kalangan petani kecil. Produksi organik terutama melibatkan penerapan metode agronomi, biologi dan mekanik, bukan input sintetik kimia. Kebanyakan definisi juga menggabungkan referensi untuk penggunaan beberapa teknik yang tidak eksklusif untuk pertanian organik, karena mereka dapat diterapkan dalam sistem produksi konvensional dan rendah-masukan juga, dalam teknik tertentu 'lahan yang lebih baik peternakan' seperti tanah-tindakan konservasi, rotasi tanaman dan penggunaan pupuk hijau dan metode mekanis, bukan teknik tebang dan bakar. Diferensiasi penting melibatkan 'non-bersertifikat "pertanian organik" bersertifikat "vis-à-vis . Meskipun proporsi yang tinggi petani kecil di negara-negara Amerika Latin tidak menggunakan input kimia (dan dalam arti bahwa mereka sudah memproduksi organik), telah ada kecenderungan meningkat baik di dunia industri dan negara berkembang untuk lulus undang-undang dan peraturan yang membutuhkan produk yang akan disertifikasi oleh badan-badan khusus sebelum mereka dapat dijual sebagai 'organik', 'biologis', atau 'alami'.
Isu-isu utama yang dianalisis adalah sebagai berikut:
a) dampak pergeseran untuk produksi organik pada berbagai jenis produksi, pada pendapatan dan pada kualitas kehidupan petani kecil;
b) masalah teknologi utama yang dihadapi oleh petani kecil dan biaya yang terlibat dalam transisi untuk produksi organik;
c) utama masalah yang berkaitan dengan sertifikasi produk organik dan cara petani kecil mampu menangani masalah ini;
d) peran ekspor dan pasar domestik dan relevansi pengaturan kontrak antara petani dan pembeli dan
e) peran kebijakan pemerintah dan lembaga dan organisasi non-pemerintah (LSM) dan lembaga donor dalam membantu para petani kecil untuk menghasilkan organik.
Isu-isu ini telah dianalisis melalui serangkaian studi kasus kecil-kelompok tani yang telah berhasil dalam mengadopsi teknologi organik dan dalam pemasaran produk organik mereka. Kasus-kasus berada di negara-negara Amerika Latin dan Karibia (LAC) wilayah dengan kebijakan yang berbeda terhadap pertanian organik dan berbagai tingkat pembangunan di institusi yang berhubungan dengan pertanian organik. Selain itu, mereka melibatkan produk-produk pertanian yang berbeda yang memiliki karakteristik spesifik dan tantangan yang berbeda dan masalah bagi produsen organik. Kasus-kasus meliputi:
a) produksi kopi di negara bagian Chiapas di Meksiko dan produksi madu di Semenanjung Yucatan di Meksiko,
b) kakao dan pisang produksi di Talamanca kabupaten, provinsi Limón, Kosta Rika;
c) kopi produksi di departemen Huehuetenango, Guatemala;
d) produksi gula di wilayah San Javier, Provinsi Misiones, Argentina;
e) produksi sayuran segar di kawasan Pilas Las, departemen Chalatenango, El Salvador,
f) pisang produksi di provinsi Azua, Republik Dominika.
Penelitian ini telah meliput total 12 organisasi petani yang terdiri dari sekitar 5 150 petani dan dekat dengan 9 800 ha tanaman organik. Semua kasus, kecuali bahwa di El Salvador, melibatkan produk organik untuk ekspor, sementara sayuran organik yang dihasilkan di El Salvador yang dijual di pasar domestik (rantai supermarket di ibukota, San Salvador). Tiga kasus (di El Salvador, Guatemala dan Meksiko) melibatkan organisasi petani yang telah didukung melalui proyek IFAD. Delapan dari dua belas organisasi mewakili masyarakat adat.
Temuan penelitian ini memberikan pelajaran yang menarik dan berguna untuk proyek-proyek. Kesimpulan utama dan pelajaran untuk proyek-proyek dan kebijakan yang bertujuan untuk mempromosikan perubahan dalam produksi pertanian petani kecil diuraikan di bawah ini.

d. Dampak produksi organik pada petani kecil
Pergeseran produksi organik memiliki dampak positif pada pendapatan petani kecil di semua studi kasus. Sementara studi kasus menunjukkan situasi yang berbeda dalam hal bagaimana biaya produksi, hasil dan harga produk berkembang di kalangan petani kecil yang bergeser ke pertanian organik, dalam semua kasus produsen organik diperoleh pendapatan bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan situasi sebelumnya. Keberlanjutan efek ini tergantung pada banyak faktor, termasuk kapasitas untuk mempertahankan hasil yang sama atau lebih tinggi (yang sebagian tergantung pada menggunakan pupuk organik untuk mengimbangi nutrisi diekstrak oleh tanaman) dan evolusi masa depan dari harga produk organik.
Evolusi biaya produksi terkait dengan karakteristik dari sistem produksi sebelumnya. Petani yang digunakan untuk menerapkan sistem produksi konvensional dan teknologi lebih dekat dengan mereka yang bekerja dalam produksi organik (kopi di Guatemala dan Meksiko, kakao dan pisang di Kosta Rika, pisang di Republik Dominika, madu di Meksiko) mengalami kenaikan biaya produksi karena mereka telah untuk memperkenalkan perbaikan dalam teknologi produksi. Sebagian besar teknologi yang padat karya, dan petani kecil yang digunakan terutama tenaga kerja keluarga untuk menangani permintaan lebih tinggi untuk tenaga kerja. Selain itu, petani juga menghadapi biaya baru yang terkait dengan sertifikasi produksi organik. Sebaliknya, para petani yang digunakan untuk menerapkan input kimia sebelum beralih ke metode organik produksi (gula tebu di Argentina, sayuran di El Salvador) mengalami penurunan total biaya produksi, meskipun mereka mengalami biaya tenaga kerja lebih tinggi.
Mereka petani yang digunakan untuk menghasilkan di bawah sistem produksi lebih dekat dengan sistem organik mengalami peningkatan pesat dalam hasil setelah beralih ke metode organik produksi. Sebaliknya, mereka yang digunakan untuk menerapkan input kimia diperoleh hasil yang lebih rendah selama tahun-tahun pertama setelah shift. Petani di beberapa kasus (pisang di Republik Dominika, madu di Meksiko) tidak mengalami perubahan signifikan dalam hasil. Sementara itu, semua petani yang beralih ke harga yang diperoleh organik untuk produk mereka yang lebih tinggi dari yang diperoleh oleh produsen konvensional yang serupa terletak dekat. Sementara harga lebih tinggi dapat dijelaskan oleh sifat organik dari produk, jenis hubungan bahwa petani didirikan dengan pembeli juga memainkan peran kunci dalam margin harga. Jadi, harga yang lebih tinggi diperoleh ketika organisasi petani berhasil mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pembeli.
Menariknya, petani kecil didominasi produksi organik di semua negara di mana studi kasus beradaPada kenyataannya, kebanyakan produsen organik di negara-negara - dan di sebagian besar negara lain di Amerika Latin - adalah petani kecil, dan petani kecil menyumbang sebagian besar wilayah di bawah pertanian organik mana-mana kecuali di Argentina Seperti pangsa yang dominan dalam pertanian organik menunjukkan bahwa petani kecil mungkin memiliki beberapa keunggulan komparatif dalam produksi organic Pertama, sebagian besar petani kecil di LAC sudah menghasilkan lebih atau kurang 'organik', menggunakan input kimia sedikit atau tidak ada dan sering menanam tanaman di bawah hutan dan dicampur dengan spesies lain. Dengan demikian, mereka menemukan pergeseran ke produksi organik relatif mudah, karena mereka harus memperkenalkan hanya perbaikan marjinal teknologi mereka sudah berlaku Selain itu, mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang lebih tinggi dari hama dan penyakit ketika mereka menghasilkan organik. Sebaliknya, petani dikapitalisasi lebih besar dan lebih baik yang memproduksi dengan teknologi yang didasarkan pada input kimia sering menghadapi kesulitan lebih ketika mereka beralih ke produksi organik karena mereka perlu belajar teknologi yang sangat berbeda, dan tanaman mereka awalnya lebih dipengaruhi oleh hama dan penyakit. Akhirnya, teknologi produksi organik memerlukan sedikit investasi dan padat karya. Mereka dengan demikian bergantung pada faktor-faktor produksi yang paling tersedia untuk petani kecil.
Model organik produksi juga telah dihubungkan dengan efek positif pada kesehatan produsen dan pekerja dan pada lingkungan. Pernyataan ini, bagaimanapun, adalah berdasarkan bukti kualitatif, karena tidak ada pengukuran telah diperoleh untuk mendukung hal itu tepat, dan hanya penelitian yang terbatas telah dilakukan di semua negara termasuk dalam penelitianKebanyakan produsen organik berpendapat bahwa kekhawatiran mereka tentang pengaruh potensial dari input kimia pada kesehatan telah merupakan faktor penting dalam pergeseran mereka untuk metode organik produksi.
Selain itu, produsen organik biasanya menggunakan teknologi ramah lingkungan - kadang-kadang bahkan sebelum sertifikasi perkebunan mereka sebagai organik - dengan memupuk tanaman mereka di bawah naungan pohon-pohon asli dan menggunakan bahan kimia sedikit atau tidak ada. Beberapa penelitian yang diidentifikasi telah menemukan bahwa sistem ini telah membantu melestarikan hutan alam dan keanekaragaman hayati, yang ditandai dengan tingginya jumlah spesies pohon dan burung. Produksi organik telah menyebabkan pengenalan perbaikan tambahan, seperti tanah-langkah konservasi yang ada antara produsen konvensional, sehingga meningkatkan konservasi tanah. Temuan ini menunjukkan bahwa usaha harus dilakukan untuk mendapatkan pembayaran layak untuk petani kecil yang relevan untuk jasa lingkungan yang terlibat dalam sistem produksi.
Tidak semua petani kecil menghadapi kondisi yang sama di berhasil membuat perubahan untuk produksi organik. Kemungkinan mereka untuk berhasil dalam produksi organik sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik petani kecil, termasuk, terutama, teknologi dan sistem produksi yang diterapkan sebelumnya, kepemilikan lahan dan fitur rumah tangga. Mereka yang sudah menghasilkan lebih atau kurang organik ditemukan lebih mudah dan lebih murah untuk memenuhi persyaratan sertifikasi, harus hanya membuat perubahan kecil dalam teknologi produksi mereka. Mereka yang memiliki lebih banyak tenaga kerja keluarga yang tersedia dihadapi biaya yang lebih rendah sehubungan padat karya metode organik produksi. Mereka yang memiliki kepemilikan lahan yang stabil mampu melakukan investasi di tanah-tindakan konservasi Sebaliknya, petani yang sudah menggunakan input kimia lebih atau kurang intensif, yang memiliki keluarga kecil tenaga kerja yang tersedia - situasi sering di antara petani perempuan - dan yang mengalami kepemilikan tanah yang tidak stabil menemukan sangat sulit . Peralihan dari petani miskin untuk produksi organik akan membutuhkan langkah-langkah khusus untuk mendukung lebih banyak periode transisi dan untuk memecahkan masalah kepemilikan lahan.
Produksi organik mungkin menjadi alternatif yang menarik untuk proyek-proyek yang bertujuan petani kecil. Namun, tidak harus dipandang sebagai alternatif yang unik, tetapi salah satu cara yang mungkin beberapa meningkatkan produksi dan pendapatan petani kecil. Juga, tidak harus dipandang sebagai solusi bagi produsen kopi yang telah menderita akibat krisis kopi beberapa tahun terakhir. Beberapa spesialis telah menekankan bahwa margin harga yang dibayarkan untuk produk-produk organik cenderung menurun di masa depan, karena pasokan meningkat dan konsumen baru datang yang kurang bersedia membayar margin harga yang lebih tinggi. Jika kebijakan dan proyek menyebabkan pertanian organik untuk memperluas terlalu cepat, para produsen organik baru mungkin terluka oleh penurunan harga. Jadi, proyek harus mempromosikan produksi organik sebagai salah satu alternatif dalam menu pilihan yang mungkin, berkonsentrasi pada mereka yang menawarkan kondisi yang paling tepat untuk berhasil, seperti dijelaskan di atas.

e. Kendala yang dihadapi oleh produsen organik kecil
• Penguasaan lahan
Produsen organik paling sukses tanah mereka sendiri, dan petani kecil dengan kepemilikan lahan yang tidak stabil tampaknya telah mampu menghasilkan produk organik. Alasan utama untuk pengecualian ini penyewa kecil berhubungan dengan kebutuhan untuk menerapkan tindakan konservasi tanah, investasi yang paling penting yang dibutuhkan ketika beralih ke produksi organik.
Pertama, kembali ke tanah konservasi langkah-langkah yang diperoleh dalam jangka menengah dan panjang, sehingga para petani belum bersedia untuk menerapkan mereka ketika mereka belum diketahui berapa lama mereka akan tinggal di tanah itu. Kedua, penyewa yang menyewa tanah kebutuhan 'izin untuk melaksanakan langkah-langkah konservasi lahan, ijin yang biasanya ditolak karena pemilik tanah' pemilik tanah takut bahwa mereka akan menghadapi kesulitan lebih dalam mengusir penyewa di masa depan jika mereka membawa keluar perbaikan di negeri itu. Dengan demikian, proyek-proyek yang mempromosikan pertanian organik di kalangan petani kecil pada awalnya harus berkonsentrasi pada mereka yang memiliki bentuk yang stabil penguasaan lahan, sebaiknya properti. Selain itu, mereka harus mempromosikan kontrak jangka panjang sewa menyewa antara produsen kecil tanah dan ketentuan untuk mengimbangi mereka atas pemutusan kontrak untuk nilai sisa investasi yang dilakukan dalam meningkatkan tanah. Mereka juga harus menargetkan pemilik tanah melalui kegiatan promosi untuk meyakinkan mereka akan pentingnya langkah-langkah konservasi tanah dan untuk memperoleh dukungan mereka sebelum mempromosikan pertanian organik antara penyewa kecil.
• isu-isu Teknologi
Para produsen organik yang paling sukses adalah mereka yang sudah menerapkan sistem produksi yang ditandai dengan teknologi tidak didasarkan pada input kimia, situasi yang sering di kalangan petani kecil yang tidak memiliki sumber daya untuk membayar input mahal. Sistem ini produksi sering terlihat dalam cara yang negatif karena rendahnya produktivitas tanaman dibandingkan dengan sistem produksi tunggal-tanaman. Namun, mereka memiliki beberapa keuntungan besar:
a) mereka dapat disertifikasi sebagai organik dengan sedikit perubahan atau tidak ada perubahan sama sekali dalam praktek produksi, mengubahnya menjadi alternatif ekonomi yang layak;
b) mereka mungkin memiliki efek positif terhadap konservasi lingkungan
c) upaya dalam bantuan pelatihan dan teknis mungkin akan secara signifikan lebih rendah dan
d) masa transisi mungkin akan lebih pendek dan lebih murah, seperti petani mungkin tidak akan mengalami penurunan hasil yang biasanya mencirikan suspensi dalam penggunaan input kimia dalam input-sistem produksi yang intensif. Dengan demikian, proyek bertujuan untuk mempromosikan pertanian organik di kalangan petani kecil harus berkonsentrasi pada para produser yang sudah memproduksi lebih atau kurang organik.
Sementara petani kecil telah menemukan teknologi organik relatif mudah, layanan penyuluhan memiliki peran penting dalam memecahkan masalah teknis yang spesifik. Pertama, eksportir dan perusahaan pemasaran mengakui bahwa pembeli produk organik di negara-negara industri menjadi semakin lebih menuntut dalam hal kualitas. Produsen organik kecil dalam beberapa kasus memiliki masalah kualitas pengalaman yang dapat membahayakan masa depan mereka akses ke pasar luar negeri, karena beberapa perusahaan besar (termasuk perusahaan transnasional) telah mendirikan perkebunan mereka sendiri. Kedua, kelompok petani kecil bisa terluka secara signifikan jika hanya satu anggota kelompok atau anggota kelompok tidak memenuhi beberapa metode organik produksi, kehilangan uang dan kepercayaan dari pembeli. Oleh karena itu, penyuluhan bagi produsen organik kecil harus berkonsentrasi pada peningkatan kualitas produksi dan kepatuhan pengendalian dengan metode organik produksi.
Sementara universitas dan lembaga pelatihan untuk para pakar pertanian di negara LAC sebagian besar telah menggabungkan pertanian organik dalam program mereka sejak pertengahan sembilan puluhan, penyuluhan biasanya menghadapi masalah dalam menemukan profesional yang terlatih dalam pertanian organik, dengan pengecualian kopi, di mana substansial sejumlah profesional telah memperoleh on-the-job training. Dengan demikian, penggabungan isu-isu yang berkaitan dengan produksi organik oleh program penelitian dan pendidikan universitas dan lembaga pelatihan adalah kunci dalam menghasilkan pasokan profesional dengan pelatihan yang memadai. Jadi, adalah penting untuk mendukung program tersebut jika mereka belum dikembangkan belum dan mana kekurangan pasokan profesional dapat menjadi kendala yang serius pada keberhasilan proyek-proyek yang melibatkan pertanian organik.
• pembiayaan produksi organik
Anehnya, produksi organik di semua kasus yang dipelajari telah dikembangkan meskipun terbatasnya ketersediaan sumber-sumber resmi on-farm kredit. Hal ini terkait tidak hanya dengan kesulitan yang dihadapi oleh petani kecil dalam memperoleh akses ke kredit formal, tetapi juga untuk fakta bahwa lembaga keuangan di sebagian besar negara tidak mengakui perbedaan antara pertanian organik dan konvensional. Jadi, mereka mungkin memberikan kredit untuk tanaman seperti 'kopi', tapi tidak untuk 'kopi organik', yang memiliki karakteristik spesifik dan menunjukkan kebutuhan keuangan.
Beralih ke produksi organik tidak diperlukan signifikan pada investasi-pertanian, terutama karena produksi sebelumnya dominan telah mirip dengan produksi organik. Namun, petani mungkin masih memerlukan beberapa dukungan keuangan. Investasi yang paling penting yang dihadapi petani saat beralih ke produksi organik telah pengenalan konservasi tanah-langkah. Sementara para petani kecil menggunakan tenaga kerja keluarga, mereka biasanya diperlukan untuk menyewa beberapa kerja-upahan untuk menerapkan tindakan konservasi tanah Selain itu, produsen organik telah menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi - terutama tenaga kerja - dan biaya sertifikasi.
Periode transisi - dua atau tiga tahun pertama setelah petani mulai menghasilkan organik - telah menjadi masa paling sulit bagi produsen organik dalam hal kebutuhan keuangan. Selama periode ini, para petani harus melakukan tindakan konservasi tanah dan membayar biaya sertifikasi tanpa bisa mendapatkan harga premium. Dengan demikian, petani kecil akan sangat merasakan manfaat dari ketersediaan kredit jangka pendek untuk mempekerjakan tenaga kerja upahan yang diperlukan. Jenis kredit akan sangat diperlukan bagi produsen perempuan, yang sering sendirian dan memiliki sumber daya lebih sedikit dari mereka sendiri untuk membayar upah buruh. Selain itu, proyek dapat memberikan subsidi sementara dan parsial untuk investasi dalam konservasi tanah-tindakan dan untuk biaya sertifikasi yang meliputi selama periode transisi.
Off-farm yang paling penting investasi yang diperlukan oleh produksi organik serupa dengan yang dibutuhkan oleh produksi konvensional, termasuk pengepakan dan fasilitas penyimpanan untuk produk-produk seperti kopi, kakao, sayuran dan pisang. Karena investasi ini terlalu besar untuk seorang petani kecil tunggal, mereka biasanya telah dilakukan oleh asosiasi petani atau perusahaan pemasaran. Ketika asosiasi petani telah bekerja dengan baik, investasi ini telah memungkinkan mereka untuk menangkap sebagian jauh lebih tinggi dari harga akhir dari produk-produk organik. Jadi, proyek harus membuat sumber daya keuangan yang tersedia untuk mendukung investasi dalam kemasan dan fasilitas penyimpanan untuk asosiasi petani yang terorganisasi dengan baik dan memiliki prospek keberhasilan. Selain itu, dana harus diamankan sehingga asosiasi dapat membeli produksi organik dari anggota mereka.
f. Pada penguatan asosiasi petani
Asosiasi produsen telah memainkan peran utama dalam penggabungan petani kecil dalam produksi organik karena beberapa alasan:
a) Mereka telah memungkinkan untuk mengambil keuntungan dari skala ekonomi dalam pemasaran produk anggota mereka secara kolektif dan dalam mengelola volume yang telah memikat pembeli asing untuk bernegosiasi dengan mereka Pembeli telah bersemangat untuk bernegosiasi dengan asosiasi karena mereka telah menemukan lebih mudah dan lebih murah untuk bernegosiasi dan melaksanakan kontrak dengan satu atau beberapa asosiasi ketimbang dengan sejumlah besar petani kecil individu.
b) Mereka telah mampu melatih sejumlah besar petani kecil di dasar-dasar produksi organik dan di antara mereka mempromosikan adopsi teknologi baru produksi organik.
c) Mereka telah mampu untuk menyelenggarakan suatu sistem pemantauan untuk mengendalikan kepatuhan anggota mereka dengan metode organik produksi Ketika sebuah sistem pemantauan telah bekerja dengan baik, itu telah melayani untuk mengurangi secara signifikan biaya sertifikasi bagi anggota asosiasi individu, sebagai lembaga sertifikasi tidak memiliki untuk melaksanakan inspeksi di antara semua anggota asosiasi, tapi hanya antara sampel dari mereka.
d) Mereka telah mampu menarik lembaga pemerintah dan LSM untuk membantu mereka dan anggota mereka mengadopsi perubahan yang diperlukan untuk mengadopsi produksi organik.
Berdasarkan bukti ini, program dan proyek-proyek yang mempromosikan adopsi tanaman organik di kalangan petani kecil harus sangat mendukung organisasi petani. Ini jauh dari pekerjaan yang mudah, karena produksi organik akan menimbulkan tuntutan organisasi besar pada asosiasi petani: (a) produk pertanian organik di negara berkembang sering dijual di pasar luar negeri, sehingga organisasi akan harus berurusan dengan pembeli asing yang menuntut dalam segi kualitas dan waktu pengiriman, ekspor juga jauh lebih menuntut dalam hal logistik dan koordinasi dan (b) sertifikasi produksi akan memerlukan pemeriksaan yang mahal, serta biaya sertifikasi (khusus selama masa transisi), pembentukan dan menjalankan sebuah sistem pemantauan dan promosi partisipasi di tingkat akar rumput untuk menghindari pengendara bebas. Dengan demikian, proyek bekerja sama dengan petani kecil yang bertujuan untuk mendukung pertanian organik harus menargetkan kelompok petani yang menunjukkan prospek baik untuk berhasil dalam aksi kolektif mereka.
Proyek bekerja sama dengan produsen kecil harus fokus pada penguatan asosiasi yang akan memainkan peran utama dalam pemasaran produksi, diseminasi teknologi organik antara anggota mereka dan pemantauan kepatuhan anggota mereka dengan metode organik produksi. Proyek harus memberikan dukungan solid selama periode transisi untuk sertifikasi produksi, termasuk subsidi sementara dan parsial untuk menutupi biaya sertifikasi, untuk pelatihan intensif di antara anggota asosiasi dalam karakteristik produksi organik dan pasar dan masalah non-kepatuhan, dan untuk organisasi sistem pemantauan yang berfungsi dengan baik dan partisipatif.
Pengorganisasian sistem pemantauan yang efektif akan memerlukan berikut:
a) memperkuat keterampilan manajerial dan organisasi melalui pelatihan dan penyediaan bantuan teknis di daerah-daerah,
b) sumber daya beberapa bahan, terutama komputer dan perangkat lunak untuk mengatur informasi dan beberapa kendaraan untuk melakukan inspeksi dan
c) pelatihan mendalam bagi semua anggota selama tahap awal untuk membantu mereka memahami dasar-dasar produksi organik dan risiko untuk semua anggota non-kepatuhan bahkan oleh petani terisolasi. Sistem pemantauan yang paling efektif dan paling mahal belum melibatkan departemen teknis khusus dalam asosiasi petani, sebagaimana telah terjadi di antara asosiasi petani banyak tempat lain, tetapi penggabungan dan partisipasi aktif dari keanggotaan dalam sistem. Partisipasi ini telah memberikan peran yang kuat anggota di tingkat akar rumput dalam mengendalikan setiap penyimpangan dari metode organik produksi dan dalam memutuskan adu penalti.
g Pada pemasaran produksi
Pemasaran produk organik melalui asosiasi petani yang telah membentuk kontak langsung dengan pembeli merupakan kunci dalam membantu para petani kecil memperoleh harga yang lebih baik. Kontrak jangka panjang telah menjadi yang lebih baik karena mereka telah menyediakan pasar yang aman dan harga lebih stabil. Akses ke pasar perdagangan yang adil telah meningkat secara substansial harga akhir dan ketidakstabilan harga lebih lanjut berkurang.
Pertanian kontrak skema yang melibatkan pengolahan dan perusahaan pemasaran telah memfasilitasi pemasaran dari produksi petani kecil dan memberikan mereka akses ke layanan penyuluhan dan, sesekali, kredit, tetapi mereka juga memiliki beberapa kelemahan. Petani kecil memiliki posisi yang relatif lemah dalam negosiasi dengan perusahaan karena mereka memiliki informasi yang terbatas dan kurang terorganisir, sehingga mereka telah berakhir dengan menerima harga yang relatif rendah dan menerima syarat kontrak yang tidak nyaman bagi mereka Selain itu, skema plasma dengan petani kecil mungkin memiliki keterbatasan yang parah, termasuk biaya tinggi pemantauan kontrak dengan petani kecil dan kesulitan dalam apropriasi manfaat dari investasi dalam skema karena pengalihan output ke pembeli lain yang mungkin membayar harga yang lebih tinggi dari yang disepakati dalam kontrak. Jadi, pembeli besar dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan produksi organik lebih dalam hal memberikan stimulus permintaan dan penyaluran pengetahuan kepada produsen dan asosiasi produsen bukan dalam promosi skema out grower.
Pasar domestik untuk produk organik di negara berkembang menunjukkan prospek pertumbuhan yang baik dan cenderung menjadi alternatif yang menarik bagi petani kecil karena mereka lebih mudah dan biasanya kurang menuntut dalam hal kualitas Dengan demikian, proyek bekerja sama dengan produsen organik baru awalnya mungkin menargetkan pasar domestik, terutama bila ada kemungkinan yang baik untuk menjual ke supermarket dan rantai makanan.
h Tentang peran kebijakan pemerintah
Produsen organik kecil dan asosiasi mereka sering mengambil keuntungan dari program pemerintah dan lembaga, menerima pendanaan publik dan bantuan teknis dalam melaksanakan perubahan yang diperlukan untuk beralih ke produksi organik. Namun, hampir tidak satupun dari ini, program-program lembaga dan proyek secara khusus ditargetkan produksi organik. Kebijakan pemerintah dan lembaga khususnya berkaitan dengan pertanian organik telah memainkan peran marjinal dalam munculnya produk-produk organik pada umumnya dan dalam keberhasilan produsen organik kecil di studi kasus pada khususnya. Sementara bukti ini menunjukkan bahwa kebijakan yang spesifik dan lembaga mungkin tidak diperlukan, penting untuk mendukung perkembangan mereka, jika mereka tidak hadir, karena berbagai alasan:
a) Beberapa persyaratan baru di negara pengimpor - terutama Uni Eropa (UE) - dalam hal hukum berkembang dan institusi yang berhubungan dengan pertanian organik telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Hukum-hukum dan lembaga dimaksudkan untuk memastikan bahwa produk organik masuk ke negara-negara pengimpor diproduksi dan bersertifikat sesuai standar Uni Eropa.
b) hukum yang tepat dan institusi yang berhubungan dengan pertanian organik memberikan perlindungan terhadap produsen kecil dan eksportir produk organik dalam kasus mereka menghadapi masalah di pasar luar negeri. Selain itu, mereka sangat penting dalam negosiasi internasional dengan pemerintah untuk membuka akses ke pasar luar negeri.
c) Hukum dan peraturan nasional dapat membuat mungkin untuk mengurangi biaya sertifikasi yang dihadapi oleh petani dengan mengarah ke pembentukan perusahaan sertifikasi nasional berbasis.
d) Pengalaman dari negara-negara yang telah membuat kemajuan yang paling dalam mengembangkan kebijakan spesifik dan lembaga menunjukkan bahwa program pemerintah yang berhubungan dengan pertanian organik mungkin baik murah dan efektif. Program tersebut tidak membutuhkan anggaran yang signifikan dan staf banyak untuk bekerja dengan baik. Hal ini membutuhkan ide yang jelas dan koordinasi yang erat dengan instansi pemerintah lainnya dan pelaku di sektor swasta, sehingga mereka dapat menggabungkan upaya dan menghindari duplikasi yang tidak perlu.
i Tentang peran LSM
LSM telah memainkan peran paling berpengaruh dalam munculnya pertanian organik, biasanya dengan mempromosikan model-model alternatif produksi antara petani masyarakat adat yang didasarkan pada penggunaan sumber daya lokal bukan pada pembelian input eksternal. Mereka juga memainkan peran utama dalam mendukung asosiasi petani kecil di adopsi dari metode organik produksi dan dalam menjual produk organik. Banyak dari mereka telah memiliki hubungan dekat dengan gerakan organik dan perdagangan adil dan memiliki cukup tahu-bagaimana untuk membantu pemerintah rancangan peraturan dan negosiasi dengan pemerintah asing LSM dipilih dengan know-how dan pengalaman dalam produksi organik harus dipertimbangkan mitra khusus untuk proyek.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori
a) Konsep Pertanian Organik Jaringan Pasar
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.
Pengembangan masyarakat merupakan inti pasar organik lokal Meksiko. Pasar tidak hanya menjadi tempat membeli dan menjual, namun dimaksudkan sebagai ruang di mana kepentingan komersial dan konsumsi menjadi kegiatan politis, sosial, etika, pendidikan, serta kegiatan yang menyenangkan. Dalam usaha memadukan berbagai unsur tersebut, sebagian besar pasar dalam JPOM menawarkan berbagai macam lokakarya, kuliah, dan kegiatan-kegiatan lain baik untuk orang dewasa dan anak-anak. Selain itu, banyak pula yang mengadakan kegiatan kebudayaan seperti pertunjukan tari dan musik, atau kegiatan khusus lain seperti peringatan hari jadi dan pameran. Hasilnya, pasar-pasar tersebut menjadi program dinamis yang mendukung pertanian organik secara menyeluruh serta membantu kemajuan lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.
b) Teori Keungulan Komparatif
Teori ini menyatakan bahwa Masing-masing negara memiliki keungulan untuk berspesialisasi dalam Produk-produk yang bisa di produksi dengan biaya yang relatif efisien. Sejumlah negara seperti Jepang dan AS memliki keunggulan dalam tekhnologi, sementara Meksiko, Korsel dan Jamaika memiliki keunggulan dalam biaya buruh. Karena keunggulan ini tidak dapat dipindahkan dengan mudah, biasanya suatu negara menggunakan keunggulan mereka untuk berspesialisasi dengan Produk-produk yang bisa diproduksi relatif dengan biaya yang lebih efisien. Hal ini menjelaskan mengapa Negara-negara seperti AS dan Jepang merupakan produsen komponen komputer yang besar, sementara Meksiko dan Jamaika merupakan produsen Produk-produk pertanian. Karena adanya keungulan komparatif ini memudahkan suatu negara untuk dapat berspesialisasi dengan negara lain dalam rangaka memenuhi kebutuhan dalam negeri negara yang bersangkutan.

c) Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage: Adam Smith)
Pada dasarnya, pemikiran Adam Smith tersebut menerangkan bagaimana perdagangan internasional dapat menguntugkan kedua belah pihak. Sebagai contoh, suatu negara dapat memproduksi barang tertentu, misalnya barang X yang mempunyai keunggulan dalam bidang pengolahan (manufacture) dibandingkan dengan negara mitra dagangnya yang mempunyai keunggulan dalam memproduksi barang Y yang merupakan komoditas pertanian (primer) (Halwani, 2005: 4). Kemudian, masing negara menspesialisasi pada produk-produk tertentu yang hanya dimiliki/dapat diproduksi oleh negara-negara tertentu tersebut (sehubungan keunggulan mutlak yang mempengaruhi produksi/barang tersebut). Oleh karena itu, negara-negara yang tidak mempunyai produk-produk tersebut tentuya harus mengimpor (Rudy, 2002: 9). Sedangkan, keunggulan yang biasanya dimiliki oleh suatu negara berbeda berdasarkan karakteristik wilayah/geograifis dan masyarakatnya. Oleh sebab itu, ada beberapa keunggulan mutlak, yaitu:
1) Natural Advantage (keunggulan faktor alami)
Keunggulan yang tersedia di alam atau efesiensi produksi berdasarkan kondisi alam (geografis, iklim dsb) yang lazim disebut sumber daya alam. Seperti, Meksiko yang unggul dalam komuditi pertanian Organik
2) Acquired Advantage (keunggulan yang diperoleh karena usaha)
Keunggulan dalam memproduksi barang tertentu dengan memaksimalkan sumber daya atau keunggulan-keunggulan yang dimiliki. Sehingga produk yang dihasilkan lebih unggul (high quality). Seperti Meksiko yang unggul dalam bidang pertanian.
3) Resource Efficiency (efisiensi sumber daya)
Suatu negara yang mampu menggunakan sumber dayanya dengat sangat efisien, sehingga perbandingan harganya sangat jauh dengan negara lain.
4) Besar Kecilnya Negara
Mempertimbangkan besar kecilnya suatu negara serta skala perekonomiannya (Rudy, 2002: 9-11).
d) Konsep Pembangunan Pertanian
Menurut Norton (2004) kebijakan pertanian merupakan:
a) Kebutuhan dasar untuk keberhasilan suatu transisi ekonomi atau pengalaman pembangunan yaitu berupa kebijakan makroekonomi yang tepat;
b) Privatisasi aset pemerintah untuk jangkauan maksimum; serta
c) penghapusan hambatan-hambatan yang mengatur dan intervensi pemerintah lainnya yang kontraproduktif.
Prioritas pertama kebijakan pemerintah terkait dengan peningkatan produksi pangan dan pengadaan air bersih. Pertanian merupakan sumber utama pendapatan dan pembuka lapangan pekerjaan di perdesaan. Kebijakan juga bertanggung jawab pada pengurangan kemiskinan secara umum baik di wilayah pedesaan maupun di perkotaan. Polusi lingkungan terhadap lahan dan air dari kegiatan usaha tani dan peternakan mempengaruhi komunitas perkotaan apabila tidak diiikuti dengan kebijakan untuk perbaikan terhadap kerusakan. Alasan lain untuk pengembangan kebijakan pertanian adalah sebagian besar lembaga perekonomian negara umumnya kurang berkembang dan aturan pemainan dalam perekonomian kurang jelas diutarakan untuk di perdesaan dibandingkan dengan di perkotaan. Perdesaan tidak dilengkapi dengan jaringan infrastruktur yang memadai, sehingga sulit mengakses pasar dan perbankan. Kebijakan memiliki sifat saling bergantungan abik di dalam sektor pertanian sendiri maupun dengan sektor lain.
Kebijakan pertanian sangat dibutuhkan oleh produsen (petani). Untuk dapat berproduksi dengan baik, produsen (petani) memerlukan: insentif yang mencukupi, jaminan sumber daya lahan dan air, dan akses pasar termasuk output, input, termasuk teknologi. Oleh karena itu selanjutnya Norton (2004) menyatakan bahwa kebijakan pertanian terdiri atas tiga komponen, yaitu:
1) Kebijakan harga, yang dalam ekonomi pasar yang semata-mata tidak hanya ditentukan oleh kebijakan makroekonomi;
2) Kebijakan sumber daya alam termasuk kebijakan kepemilikan lahan dan kebijakan untuk pengelolaan sumber daya alam (lahan, air, hutan, dan perikanan);
3) Kegijakan akses, termasuk akses untuk pasar input dan output termasuk teknologi. Kebijakan keuangan pedesaan juga merupakan bagian yang penting untuk kebijakan akses.

2.2 Analisis
Berdasarkan beberapa macam teori yang saya ungkapkan diatas bahwa negara meksiko memiliki keunggulan dibidang pertanian untuk bagaimana dapat berspesialisasi dengan negara lain dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri negaranya, di Meksiko pertanian organik sangat terkenal bahkan salah satu yang paling besar di dunia untk itu berdasarkan teori keunggulan komparatif ini bagaimana negara Meksiko dapat mengoptimalkan produksi pertanian tersebut dalam kaitannya dengan produk keunggulan negara tersebut dan perdagangan internasional.
Dimensi kebijakan pertanian tidak hanya mengenai efisiensi perekonomian. Kebijakan pertanian adalah salah satu kebijakan yang paling menentukan nasib dan kehidupan manusia (Posner, 2001 :24). Selain dimensi ekonomi, kebijakan pertanian terkait erat dengan dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya di sebuah bangsa. Pertanian terkait erat dengan dimensi politik karena sebagian besar konstituen politik di negara berkembang adalah petani.
Pertanian terkait dengan dimensi sosial karena keberfungsian sosial masyarakat pedesaan sangat tergantung pada sektor pertanian. Jika pertanian tidak dibangun, maka angka urbanisasi juga meningkat seiring kebutuhan untuk dapat mendapat mata pencaharian yang layak. Jika sistem pertanian yang dikembangkan di pedesaan dengan sistem Corporate Farming, maka petani gurem da n buruh tani tidak akan dapat berkembang dan mendapatkan selisih keuntungan yang adil dalam rantai produksi. Pertanian juga terkait dengan dimensi budaya karena pertanian adalah sebuah cara hidup yang akan mengantarkan petani pada pengetahuan-pengetahuan lokal, terutama mengenai alam.

BAB III
PENUTUP
3.1 Temuan Fakta
a) Lahirnya Sebuah Pasar Organik Lokal
Salah satu pasar organik lokal yang pertama didirikan berada di Chapingo – tempat universitas pertanian utama di Meksiko. Pasar di Chapingo dimulai sekelompok orang di perguruan tinggi tersebut yang menyelenggarakan sejumlah kursus dan lokakarya mengenai pertanian organik serta sesi mencicipi produk organik bagi masyarakat umum. Mereka juga menghubungi para petani organik setempat dan mulai membuat sistem pengantaran produk organik bagi konsumen di perguruan tinggi maupun masyarakat sekitarnya. Tahun 2003, jumlah konsumen dan produsen yang terlibat dalam proyek tersebut tumbuh pesat sehingga para penyelenggaranya memutuskan untuk mengganti sistem pesan-antar menjadi pasar umum sepenuhnya. Dengan demikian, pada November tahun itu, pasar Chapingo secara resmi dibuka di bangunan yang dipinjamkan secara cuma-cuma oleh perguruan tinggi tersebut.
Kini Pasar Organik Chapingo buka setiap Sabtu pukul 10.00—15.00 dan memiliki lebih dari 20 kios di dalamnya. Konsumennya semakin bertambah. Mereka berasal dari masyarakat sekitar dan sering kali juga dari Mexico City yang berjarak sekitar satu jam perjalanan. Produk yang ditawarkan mencakup buah serta sayuran, daging, produk susu, telur, roti, madu, kopi, produk olahan seperti sirup, minyak, salsa dan buah kering, pembersih dan produk kecantikan, serta barang kerajinan. Selain itu, para konsumen dapat menikmati hidangan tlacoyos, quesadillas, atau tamales dan minum kopi, cokelat, atau sari bunga sepatu. Pasar tersebut tidak hanya menjual barang, tetapi juga memiliki perpustakaan kecil berisi buku-buku mengenai pertanian organik dan lingkungan, meja informasi yang menyediakan buku-buku dan pamflet, serta tempat diadakannya lokakarya cuma-cuma bagi anak-anak dan orang dewasa.
Dalam banyak hal, pasar Chapingo mewakili pasar lain dalam JPOM. Kebanyakan pasar dalam JPOM beroperasi secara mingguan, mengandung unsur pendidikan seperti lokakarya dan presentasi, berusaha mengembangkan sistem sertifikasi partisipatif, dan dijalankan terutama oleh tenaga sukarela. Jaringan Pasar Organik Meksiko melakukan berbagai kegiatan (mencakup pendidikan publik, pemasaran, dan promosi), namun salah satu tujuan utama jaringan ialah membantu terciptanya pasar-pasar baru. Kini terdapat 17 buah pasar penuh dan 8 buah pasar yang baru berkembang. Tujuan jangka panjang mereka ialah dibukanya 100 buah pasar organik lokal di Meksiko.
3.2 Rekomendasi
Berbagai permasalahan seputar pertanian organik dapat diatasi dengan kesungguhan petani dengan bantuan pemerintah dalam memfasilitasinya, dengan demikian diharapkan sistem pertanian organik dimasa yang akan datang dapat berkembang menjadi salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri. Untuk itu diperlukan penelitian mendalam terhadap sistim pertanian organik ini. Banyak bidang penelitian yang terkait dalam mendukung perkembangan pertanian organik. Dimulai dari kajian tentang penyediaan mikroba yang dapat mendekomposisi bahan organik dalam waktu singkat, sehingga penyediaan pupuk organik dapat terpenuhi Kemudian pengetahuan tentang kesesuaian tanaman yang ditanam secara multikultur, dan pemutusan siklus hama dengan rotasi tanaman. Hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang dapat menjelaskan hal tersebut, petani hanya mencoba-coba dari beberapa kali pengalaman mereka bercocoktanam tersebut.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami merupakan hal terberat dalam sistim pertanian. Kegagalan panen merupakan ancaman besar buat petani, sehingga sangat dibutuhkan riset tentang bahan alami yang mengandung bahan insektisida dan penerapannya dalam pertanian. Pengetahuan akan perbaikan lahan dengan sistim pertanian organik sudah diketahui, namun sejauh mana sistim ini menjaga keberlangsungan lahan pertanian perlu diketahui melalui penelitian neraca hara dalam jangka waktu panjang. Kajian di segi pemasaran dan ekonomi juga akan sangat berperan dalam menembus pasar internasional produk organik di Meksiko.
Perkembangan pertanian organik di Meksiko dapat menjadi suatu alternatif pemenuhan kebutuhan pangan di Meksiko dalam jangka panjang. Sasaran jangka pendek dari sistim pertanian organik ini adalah kesadaran masyarakat dan petani akan perlunya melestarikan lahan dan menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia dan pestisida dan berusaha semampunya memanfaatkan bahan-bahan alami disekitar mereka. Dan untuk jangka panjang, potensi pasar produk organik di dunia terbuka lebar bagi Indonesia. Namun demikian potensi lahan yang dapat dijadikan lahan pertanian organik sangat kecil. Sehingga lahan pertanian non organik masih menjadi andalan produksi pangan di Meksiko, namun setidaknya kebutuhan pasar akan produk organik dapat terpenuhi oleh petani.






























DAFTAR PUSTAKA
1. Albert, H. 2004. The US Farm Bill and Cotton Cultivation: Is the WTO undermining Rural Development?, Agriculture and Rural Development, 11 (2).
2. Fahriyani, Ermah, dkk, ......., Mencegah Impor Beras Dengan Mengembalikan Swasembada Pangan yang Hilang Melalui Revitalisasi Pertanian Organik, Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
3. Goering, P, P. Norberg-Hodge and J. Page. 1993. From the Ground Up. Rethinking Industrial Agriculture.Bristol-Berkeley. Zed Books i.a.w. International Society for Ecology and Culture.
4. Jaringan Kerja Pertanian Organik Indonesia (Jaker PO Indonesia), 2005, Standar Pertanian Organik Indonesia, www.jakerpo.org.
5. Jurnal, Perkembangan pertanian Organik di Meksiko, oleh : Erin Nelson, Rita Schwentesius Rindermann, Laura Gómez Tovar dan Manuel Ángel Gómez Cruz

6. Statistics Organik.2004. The World of Organik Agriculture. Statistics and emerging Trends. HelgaWillerandMinouYussefi(Eds).
7. wayuguci.edublogs.org/files/2011/02/Dari-Barat-ke-Timur-2clupii.pdf


Referensi Lain :
• http://id.wikipedia.org/wiki/Meksiko, Diakses 3 Juni 2011
• http://www.korantempo.com/news/2004/4/7/Ilmu%20dan%20Teknologi/50.html, di akses 3 juni 2011
• http://en.wikipedia.org/wiki/Green_Revolution, Diakses 3 juni 2011
• http://mexico.usembassy.gov/eng/main.html, Diakses 3 juni 2011
• www.sotoko.byethost17.com/filexplorer/.../PEST+40+Negara.pdf/ -, Diakses 3 juni 2011
• http://syahyuti.wordpress.com/, Diakses 3 juni 2011
• http://blogs.unpad.ac.id/selviwulandari/2010/06/03/peranan-pertanian-dalam-pembangunan/, Diakses 3 Juni 2011
• http://www.scribd.com/doc/28727512/teori-ketergantungan, Diakses 3 juni 2011, Diakses 3 Juni 2011
• www.beritabumi.or.id, Diakses 3 juni 2011
• www.scribd.com/.../Usahatani-Organik-Salah-Satu-Alter-Nat-If-Upaya-Menuju-Pertanian-Berkelanjutan, Diakses 3 Juni 2011


LAMPIRAN